Nonik_Farellidzy

Bryana Jill Darlene, begitulah namanya. Beberapa orang suka memanggilnya "Bryana" adapula yang memanggilnya "Jill". 

Dia adalah seorang janda muda berusia 24 tahun dan memiliki seorang putra bernama Calvin Darlene. 

Kegagalannya dalam membina bahtera rumah tangga karena suaminya mendua, membuat Bryana tidak mempercayai akan ketulusan cinta seorang pria.Janda kaya raya itu lebih memilih sendiri dengan sibuk mengurus perusahaan milik ayahnya. 

Mantan suaminya yang bernama Alex, terus berusaha mendapatkan hak asuh Calvin. Bahkan dia tidak segan-segan berusaha menculik dan melukai Bryana. Hal itu membuat kakak Bryana yang bernama Raymond Darlene, menyewa dua bodyguard untuk melindungi adik dan keponakannya. 

Siapa sangka? Bodyguard baru yang bertugas menjaga Bryana bernama Dean Jackson, sukses menarik perhatiannya. Pria bertubuh kekar dengan sikap yang dingin dan formal, membuat janda muda itu penasaran akan kehidupannya. 

Ternyata Dean adalah seorang duda mempunyai seorang putri bernama Sofia. Istrinya telah meninggal saat melahirkan. Hal itu membuatnya sangat terpukul dan tidak bisa menggantikan mendiang istrinya dengan wanita lain dihatinya. 

Apakah Bryana bisa mengambil hati Dean yang kesepian? 

Monggo dibaca saja. 

Story by me 
Art by pinterest

My Lovely Bodyguard.

Max dan Vania serta Vano menginap di rumah salah satu teman Max yang berada di Jakarta.  Mereka sudah tiba di sama semalam dan pagi ini berencana untuk menemui Carlos.


Pagi ini, Vania diantar oleh Max untuk mengunjungi rumah Carlos. Dia sengaja tidak mengajak Vano karena tidak ingin diambil oleh suaminya itu. Max yang sudah siap menikahinya, tidak memiliki ketakutan samasekali untuk menemui mantan majikan yang dia tinggalkan begitu saja. Apapun resikonya, dia siap menghadapi. 


"Vania," gumam Baron saat melihat Vania datang dibonceng oleh Max menggunakan motor beat berwarna merah hitam. Bodyguard itupun segera menghampiri mereka dengan keningnya yang berkerut heran. "Berani-beraninya kalian datang ke sini setelah berkhianat pada tuan Carlos!"


"Kami datang untuk memperjelas semuanya. Tolong jangan halangi kami!" seru Max tegas. 


Sakitnya ditinggalkan