WebNovelReply 2008100.00%

Prolog

Suara dering ponsel membangunkan Livia dari tidurnya yang nyenyak. Ia meraba-raba tempat tidurnya mencari ponsel yang ia letakkan disamping kepalanya sebelum tidur kemarin malam.

"Assalamualaikum," ia menjawab telpon dengan masih memejamkan matanya.

"Waalaikumsalam. Baru bangun tidur ya?"

Livia otomatis membuka matanya mendengar siapa yang menelponnya.

"Kok kamu tahu?"

"Suara kamu loh ketahuan banget kalo baru bangun tidur."

Livia tersenyum malu mendengar ucapan lawan bicaranya.

"Kenapa kamu telpon pagi-pagi begini?"

"Memangnya kalo mau telpon harus ada sesuatu dulu."

"Ya nggak harus. Tumben aja kamu telpon. Biasanya juga nggak pernah," gerutu Livia sambil mengubah posisinya, memeluk boneka.

"Lagi ingin telpon aja. Nggak boleh?"

"Nggak boleh."

"Ngambek ya. Aku menelpon cuma mau bangunin kamu kok."

"Darimana kamu tahu aku masih tidur?"

"Tahulah, kamu kan tukang tidur. Hahaha," suara renyah tawa terdengar merdu ditelinga Livia.

"Kamu tuh yang tukang tidur," tuduh balik Livia.

"Aku bukan tukang tidur ya, buktinya aku udah bangun dari tadi. Eh tunggu bentar ada yang menelpon."

Livia tidak mematikan sambungan telponnya, ia mendengarkan apa yang terjadi dari ponselnya.

"Assalamualaikum. Iya. Sebentar saya panggilkan. Ayah ada telpon," samar-samar terdengar suara lawan bicaranya sedang menerima telpon dirumahnya.

"Halo kamu masih disitu kan?"

"Iya aku masih disini."

"Ada ayah, nanti kita ngobrol lagi ya."

"Hmm."

"Ya udah matiin gih telponnya."

"Lah kenapa aku? Kan kamu yang nelpon."

"Nggak apa-apa kamu aja yang matiin dulu."

"Nggak mau. Kamu aja yang matiin",

"Ya udah assalamuaikum. Tuut," Livia tertawa mendengar bunyi 'tuut' yang dibuat-buat lawan bicaranya.

"Apaan sih. Katanya mau dimatiin," protesnya tahu bahwa sambungan telpon itu belum mati.

"Aku kan sudah matiin."

"Bukan itu kan suaramu."

"Hahahaha...ya udah assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Love you."

Livia kaget mendengar kata singkat itu, sebelum ia sempat membalas ucapan itu sambungan telponnya sudah terputus. Ia duduk ditempat tidurnya, wajahnya memerah karena malu. Ia memandangi ponselnya cukup lama memastikan ia tidak salah dengar.

To: Robert Pattinson

Love u too honey

Send

Livia tersipu malu setelah menulis pesan untuk Robert Pattinson nama yang tersimpan di ponselnya. Itu bukanlah nama asli dari cowok yang baru saja menelponnya. Cowok itu sendiri yang menganti namanya di ponsel Livia karena ia tahu saat ini Livia sedang mengidolakan pemeran film Twilight tersebut. Livia bangun dari tempat tidurnya. Ia meletakkan ponselnya di meja belajar sebelum keluar dari dalam kamar untuk mandi.