Sudah Seharusnya Tidak Bisa Mengejarnya

Ia menoleh dan menghilang dari jendela, lalu segera muncul di balkon dapur. 

Pelayan sedang beristirahat di kamar, sementara pengasuh ada di kamar mandi. Seolah-olah sedang berada di rumah tak bertuan, Yu Qinghuan pun mendorong pintu kamar bayi dengan lembut dan berjalan masuk.

Seperti hembusan angin, diam-diam ia berjalan menuju ke tempat tidur bayi. Ia menunduk dan dengan lembut membelai wajah bayi itu.

Helaian rambut terjatuh dari bahunya dan jatuh mengenai wajah Huzi.

Huzi yang merasa tidak nyaman pun memutar kepalanya dan mengatup-ngatupkan mulutnya dengan puas, sepertinya sedang bermimpi indah.

Yu Qinghuan tersenyum tipis dan menyingkirkan rambutnya ke belakang.

Tiba-tiba Huzi menendangkan kakinya, membuka matanya, dan menatapnya lekat-lekat.

Yu Qinghuan mengulurkan jari telunjuknya ke dahi Huzi. Huzi pun menyeringai, "Haha…"