"Kenapa kau kemari?" Woo-bin menatap Samuel yang berdiri tak jauh darinya.
"Memang tidak boleh? Aku hanya ingin memastika apakah kekasihku baik-baik saja."
Woo-bin membuang napas berat, ia mengangkat punggung untuk berdiri tegap. "Kembalilah ke Korea. Bagaimana jika anak buah nenekku melihatmu?"
"Aku tidak peduli."
Woo-bin menaikkan kedua pundaknya bersamaan. "Kau tahu bukan nenekku seperti apa? Ia pasti menyuruh beberapa anak buahnya untuk mengawasi kami."
Samuel menggertakkan gigi. Apa yang dikatakan Woo-bin memang ada benarnya, lagipula tidak mungkin sang nenek melepaskan Woo-bin begitu saja setelah mendapat tiket bulan madu, bisa-bisa keduanya tidak benar-benar datang ke Maldives.
"Pulanglah. Aku akan membayarnya untukmu, tapi kau bisa beristirahat sebentar."