Dari kemarin Ji-hyun tinggal di rumah sakit, merawat Henry sebagai wujud permintaan maafnya. Sebenarnya Woo-bin sudah melarang Ji-hyun. Ia meminta gadis itu ikut pulang, mengingat sang nenek pasti mencari keberadaan Ji-hyun. Tapi Ji-hyun bersikeras untuk tetap tinggal, dia berjanji besok akan pulang sebelum jam dua belas siang.
"Kukira kau pulang." Henry membenarkan posisi duduknya di atas ranjang.
Ji-hyun yang baru saja masuk segera menaruh kantong plastik berisi roti di meja kecil di samping ranjang. "Mana mungkin aku membiarkanmu sendiri?"
Henry terkekeh. "Kau lupa dengan?bodyguard-ku?"
Ji-hyun mengibas-kibaskan tangan kanannya sebentar, mengambil loyang berisi sarapan dan memberikannya pada Henry. "Apakah merawat tuannya yang sedang sakit juga termasuk pekerjaan?bodyguard? Jadi mereka perawat atau?"
"Baiklah, aku kalah." Henry menyerah, ia menerima uluran loyang dari Ji-hyun. "Apa suamimu tidak marah?"