Keduanya masih terpaku, berbaring santai di?Piazza San Marco. Awalnya Hee-ra menolak, tapi Dae-hyun berhasil membujuknya. Untung saja saat ini sudah menginjak pukul dua belas malam, jadi daerah?Piazza San Marco?cukup sepi dan mereka bisa berbaring sesuka hati.
Mereka memandang indahnya bintang di langit malam yang tak tertutupi oleh gedung maupun awan. Memberikan ruang santai sejenak untuk keduanya, bahkan Hee-ra tak pernah berpikir kalau hal-hal kecil seperti ini mampu memperbaiki suasana hatinya.
Well, rupanya Dae-hyun si pembunuh berdarah dingin inilah yang mampu memberikan Hee-ra sensasi berbeda. Tunggu dulu, perasaannya lamanya tidak mungkin kembali, kan?
"Sudah lama aku ingin berbaring di sini." kata Dae-hyun membuka pembicaraan. "Apa keinginanmu yang belum tercapai?"
Hee-ra berpikir sejenak. "Sejak kejadian beberapa minggu lalu yang membuatku gagal tampil, aku jadi berpikir kalau menginginkan sesuatu hanya akan mengakibatkan sakit hati bila tak tercapai."