Canggung.
Mulut Hee-ra seolah terkunci karena Seo-jun tak mengeluarkan sepatah kata apa pun untuk menyapa. Yang ia lakukan hanya mengobati luka-luka kecil pada tubuh Seo-jun tanpa berani menatap matanya.
Hee-ra merasa bersalah. Seharusnya, ia tidak menghianati Seo-jun untuk bersama Dae-hyun. Astaga, ia bahkan tak mampu menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
"Apa kau akan tetap diam?"
Hee-ra mendongak begitu mendengar suara Seo-jun. Mata mereka bertemu. Kedua iris tak berdosa serta ekspresi polos yang ditunjukkan Seo-jun membuat hatinya terluka.
Pria itu tak seharusnya mengalami semua ini. Seo-jun tidak ada hubungannya dengan cinta segitiga Jasmine, Dae-hyun, dan Hee-ra.
Hee-ra menggeleng pelan, tenggorokannya serak, tak mau diajak bekerja sama. "Aku... maafkan ak—"
Belum selesai Hee-ra menjawab, Seo-jun sudah lebih dulu menempelkan bibirnya di bibir gadis itu sambil memeluk erat punggung Hee-ra. Kerinduan yang selama ini berusaha ditahan meledak begitu saja.