Seperti yang diperkirakan, malam berjalan lambat hingga pagi menjelang. Lima pria dan seorang wanita yang kini duduk melingkar di meja makan tak berniat mengeluarkan sepatah kata. Berita baiknya, Seo-jun sepertinya sudah tidak semarah kemarin malam. Meski ekspresinya masih tegang dan mungkin rasa kesal tetap membara di hati, pria itu tak malu melemparkan senyum pada Hee-ra setelah mendapatkan sarapannya.
Tentu saja perubahan sikap Seo-jun membuat Hee-ra bingung. Bagaimana mungkin seseorang bisa berubah begitu cepat? Bukankah kemarin dia begitu marah dan hampir membunuh Dae-hyun? Lalu kenapa barusan pria itu bersikap seolah tak terjadi apapun?
Mungkinkah karena Royce?
Kalau tidak salah, kemarin dia yang pergi menenangkan Seo-jun, sedangkan Dae-hyun bersama Elliot.
Elliot yang telah menghabiskan makanannya lebih dulu langsung membuka pembicaraan. Ia tidak memandang siapapun, melainkan bertopang dagu dan mengepalkan salah satu tangan.