"Bila nanti aku masih diberi kesempatan untuk hidup. Maukah kau, Shin Hee-ra untuk menikah denganku?"
Hee-ra membisu, tangan kanannya terlepas dari genggaman Dae-hyun, menutupi mulut yang membulat tanpa suara. Air matanya yang tak bisa ditahan, meluncur begitu saja membasahi pipinya. Jantungnya bagikan dihantam begitu keras. Perih, meski Dae-hyun berkata ingin menikahinya.
Kenapa Dae-hyun baru mengatakannya sekarang? Kenapa pria itu bertanya di saat mereka tak yakin bisa memiliki masa depan bersama?
Apa gunanya semua ini?
Apa Dae-hyun berusaha membuat Hee-ra percaya akan ilusi semu yang tak bisa dipastikan kebenarannya?
Hee-ra menggeleng, ia menggigit bibir bawahnya kencang. Dadanya sesak, tak sanggup untuk meambalas tatapan putus asa sekaligus berharap yang dilontarkan Dae-hyun. "Apa kau melakukan ini hanya untuk menenangkan hatiku?"