Bab 142 - Kau menyiksaku

Li Zheng akhirnya berjalan mendekati sofa karena sekarang petir sepertinya sudah mulai reda. Hanya tersisa hujan yang sangat deras.

"Tuan Li, mau kemana?" ujar Xiao Yi dengan nada yang terdengar begitu manja. Sejak tadi menyembunyikan kepalanya di bawah selimut, berharap Li Zheng Yu kembali tapi ternyata pria itu hendak berjalan ke sofa.

Saat ini Xiao Yi butuh seseorang yang mampu menenangkan hati dan perasaannya.

"Aku akan tidur di sofa. Sekarang sudah tidak ada petir lagi. Hanya hujan saja yang semakin deras," terang Li Zheng Yu sembari tersenyum hangat agar Xiao Yi merasa baik-baik saja.

"Aku takut," rengek Xiao Yi. Matanya sudah berkaca-kaca karena ketakutan.

Li Zheng Yu menghembuskan nafasnya kasar mendengar perkataan Xiao Yi yang terdengar sangat manja. Membuatnya tidak tega meski sofa dan ranjang hanya berjarak beberapa meter saja.

Apakah artinya Xiao Yi ingin agar dia menemani tidur?