7. Bersenang senang

Keesokan harinya, siang itu Kevin baru selesai melukis, dia berencana untuk makan siang diluar bersama Rara dan Riko yang sedang bersantai di rumahnya.

Kevin : "Hei, ayo makan diluar"

Rara : "Ayo!" Ujarnya bersemangat

Riko : "Ke restoran yang biasa kan?"

Kevin : "Iya lah, kemana lagi. Disana masakannya benar-benar enak, seperti masakan rumah"

Mereka bertiga pun pergi makan siang, sesampainya disana mereka langsung memesan makanan yang mereka suka, mereka tertawa bahagia bersama disana, setelah bertahun tahun akhirnya mereka bertiga bisa berkumpul kembali, mereka sudah merasa sangat lengkap sekarang.

Rara : "Duh, hari ini aku sangat senang! Akhirnya kita bertiga bisa kumpul lagi"

Riko : "Iya, pokoknya setelah ini aku akan tinggal disini, aku tidak akan kemana mana lagi"

Kevin : "Hmmm, iya lah, Lo kan udah gede, ngapain ikut ikut terus sama orang tua"

Riko : "Hahahaa Lo bener Vin, gue mau disini aja sama Lo, sama Rara juga"

Rara : "Udah udah, makanan keburu dingin nih, ayo makan!"

Mereka pun makan bersama dengan hati yang senang, sehingga makanan pun terasa sangat enak. Setelah selesai makan, tiba tiba Kevin melihat Helena sedang makan bersama dengan seorang wanita.

Kevin : "Helena? Dia..." Ujarnya pelan

Rara : "Kenapa Vin?"

Kevin : "Oh, tidak Ra, tidak papa"

Rara : "Eummm aku ke toilet dulu ya, awas kalau kalian pulang duluan, aku hajar nanti" ujarnya sambil pergi

Riko : "Haha, Rara masih sama seperti dulu"

Kevin : "Rara ataupun gue masih tetap sama Rik, gak ada yang berubah"

Riko : "Gue suka banget sama dia dari dulu Vin"

Kevin : "Apa? Seriusan?"

Riko : "Iya, tapi... Gue belum punya keberanian buat bilang ke dia"

Kevin : "Eummm, mau gue bantu?"

Riko: "Gue bisa sendiri kok Hahaha. Vin, apa gue pantas buat Rara?"

Kevin : "Lo lelaki yang baik, Lo pantas mendapatkan yang terbaik"

Riko : "Haha, bisa aja"

Kevin : "Gue serius Rik"

Riko : "Awas ya, Lo jangan bilang dulu soal perasaan gue ke Rara"

Kevin : "Iya iya, gue pasti tutup mulut"

Riko : "Sssttt, Rara datang"

Rara : "(Duduk di kursi) Kalian sedang membicarakan apa? Serius sekali"

Riko : "Bukan apa apa, kita pulang yuk!"

Kevin : "Kalian duluan aja ya, aku ada urusan sebentar"

Rara : "Kenapa gak bareng aja Vin?"

Kevin : "Nanti aku menyusul"

Rara : "Ya sudah, bye..."

Kevin : "Bye..."

Saat itu Kevin pun menghampiri Helena yang sedang duduk bersama seorang wanita yang tidak Kevin kenal.

Kevin : "Helena?"

Helena : "K..Kevin?"

Kevin : "Iya, ini aku"

Helena : "Oh, duduk duduk"

Henna : "Hel, siapa dia?"

Helena : "Dia... Temanku"

Kevin : "Hai, aku temannya Helena, salam kenal, namaku Kevin"

Henna : "Iya, salam kenal, aku Henna, kakaknya Helena"

Kevin : "Oooh jadi ini Kak Henna yang kamu ceritakan Hel"

Helena : "Sssttt, kenapa kamu harus membicarakan ini di depan Kak Henna si, kan aku malu Vin"

Kevin : "Eh, maaf maaf"

Henna : "Hmm, apa yang kamu ceritakan?"

Helena : "Bukan apa apa kok"

Henna : "Bohong, Kevin... Apa yang adikku katakan tentang aku?"

Kevin : "Tentang hal baik kok Kak"

Henna : "Oh ya?"

Kevin : "Kebetulan sekali kita bertemu disini"

Helena : "I..iya, kamu kesini sendiri?"

Kevin : "Aku datang bersama teman temanku, tapi mereka sudah pergi duluan"

Helena : "Kenapa?"

Kevin : "Kan aku ingin menemuimu dulu"

Henna : "Kok kakak baru tahu kamu memiliki teman seorang lelaki Hel?"

Helena : "Maaf Kak, aku belum sempat cerita"

Kevin : "Kak Henna tenang saja, aku orang baik kok hhe"

Henna : "Iya, sebenarnya aku lebih percaya Helena, dia berteman denganmu berarti kamu orang yang baik"

Kevin : "(Tersenyum dan mengangguk) Oh ya, kalian sudah makan?"

Helena : "Sudah, kami baru selesai makan"

Kevin : "Eummm bagus deh, aku boleh minta nomormu Hel? Kemarin kemarin aku lupa"

Helena : "B.. boleh, Kak Henna berikan nomorku padanya"

Henna : "Oke"

Kevin : "Terima kasih"

Henna : "Iya sama sama"

Kevin : "Sepertinya kalian sangat bersenang senang hati ini"

Helena : "Sudah lama aku dan kakak tidak makan diluar, makanya hari ini kami kesini"

Kevin : "Kita selalu saja bertemu ya? Apa ini kebetulan atau takdir?" Candanya

Henna : "Takdir? Kamu percaya takdir?"

Kevin : "Tentu saja Kak, semua orang sudah punya takdir hidup masing masing, kita hanya tinggal mengikuti alurnya saja, iya kan?"

Helena : "Terkadang, aku tidak sepercaya itu tentang takdir Vin"

Kevin : "Kenapa?"

Helena : "Karna...."

Henna : "Sssttt sudah, nanti kita malah sedih sedihan"

Kevin : "Hahaha baiklah, oh ya... Helena, setelah darisini kamu tidak ada rencana kemanapun?"

Helena : "Eummm tidak, kenapa?"

Kevin : "Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"

Helena : "Aku akan pergi jika Kak Henna mengijinkan"

Kevin : "Boleh ya Kak?"

Henna : "Iya iya boleh, tapi tolong jaga adikku baik baik"

Kevin : "Iya dong pasti"