Chapter. 07 - Pertarungan Singkat Desa Fu

Desa Fu kaki gunung San. 

Derap langkah kaki dua orang yang sedang melintas di sebuah jalanan ramai, terdengar anggun dan mempesona. Seorang laki-laki dewasa berpakaian putih telah berjalan dengan seorang anak kecil yang berpakaian hitam. 

Xuan Cheng tampak lelah dan berjalan dengan terseok-seok. Sudah seharian mereka berjalan dan sudah seharian mereka sama sekali tidak beristirahat. 

Xuan Cheng berkata pada Zhang Xiao Ye, "Guru! Tidak bisakah kita beristirahat sebentar?" 

Zhang Xiao Ye yang berjalan di depannya, menoleh ke arahnya dengan lengkungan senyum yang lembut, "Sebentar lagi kita akan sampai di reruntuhan kerajaan Mu Rong. Jika kita beristirahat, itu mungkin akan memakan waktu yang cukup lama."

Xuan Cheng kembali bertanya, "Lalu, apakah Guru sama sekali tidak memikirkanku? Bagaimana jika aku tidak bisa berjalan lagi dan jatuh di tengah-tengah perjalanan?" 

Zhang Xiao Ye berpikir sebelum menjawab, "Mungkin kita bisa beristirahat di rumah minum." Ucapnya sambil menunjuk ke arah sebuah rumah kayu sederhana yang sudah dipenuhi dengan pengunjung. 

Xuan Cheng yang melihatnya sangat tertegun dan kembali menunjuk ke arah rumah minum yang sedang sepi, "Guru! Kenapa tidak yang sepi saja?" 

Zhang Xiao Ye mendengus dan menjawab, "Rumah minum itu sudah dipenuhi dengan debu. Pastinya sangat tidak sehat untukmu. Apalagi, tempat sepi selalu menjadi tempat adanya sebuah tindak kejahatan. Kamu tidak bisa beristirahat disana." Ucapnya sambil melihat serius ke arah rumah minum yang ditunjuk oleh Xuan Cheng. 

Xuan Cheng menatap bingung dan bertanya, "Ada apa memangnya Guru? Bukankah aku sudah terbiasa tinggal ditempat kotor?" 

Zhang Xiao Ye kembali menoleh ke arahnya dan berkata, "Tidak perlu ditempat seperti itu. Seberapapun aku harus membayarmu, aku tidak akan membiarkanmu pergi ke sana." Ucapnya sambil menarik Xuan Cheng menuju rumah minum yang ramai pengunjung. 

Ketika masuk ke dalam rumah minum tanpa berkata apapun, Zhang Xiao Ye pergi setelah dia meletakkan Xuan Cheng di sebuah meja duduk dan tidak lama kemudian, seorang pegawai rumah minum mendatanginya dan membawakannya pesanan yang sebelumnya telah dipesan oleh Zhang Xiao Ye untuknya. 

Terasa sedikit aneh melihat Zhang Xiao Ye yang tidak ikut menikmati hidangan yang telah dipesan olehnya. Xuan Cheng melihat sekeliling namun, dia tidak juga menemukan Zhang Xiao Ye berada.

Xuan Cheng bertanya pada pegawai rumah minum, "Dimana laki-laki yang memesan makanan ini?" 

Pegawai itu menjawab, "Dia bilang, hanya keluar sebentar. Tenang saja, semua makanan ini telah dibayar oleh laki-laki berbaju putih tadi." Ucapnya yang kemudian pergi meninggalkan Xuan Cheng dengan segenap pertanyaannya. 

Xuan Cheng berpikir, mungkinkah Guru sengaja meninggalkanku? Tapi, tidak mungkin seorang Guru bisa dengan mudahnya meninggalkan muridnya seperti itu!

Xuan Cheng masih duduk terdiam, menunggu Zhang Xiao Ye kembali. Dan tidak lama setelah dia cukup nyaman dengan diamnya itu, sebuah suara ledakan besar yang berada di dekat tempatnya, membuat suasana rusuh dan takut bagi orang-orang yang melihatnya. 

Pada saat itu, semua penghuni rumah minum keluar dari rumah tersebut untuk melihat apa yang terjadi dan sekaligus berlindung dari serangan yang mungkin saja bisa terjadi. 

Xuan Cheng mengikuti apa yang orang-orang itu lakukan. Dia berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi dan benar saja. Bangunan rumah minum yang sebelumnya dilihat olehnya, telah hancur akibat ledakan yang disebabkan oleh dua orang yang melakukan pertarungan di udara!

Xuan Cheng memperhatikan bahwa dua orang hitam dan putih itu. Dan benar saja apa yang terduga olehnya, laki-laki yang berpakaian putih dengan cambuk ekor kuda dan juga, topeng wajah bulan sabit yang dipakai olehnya, membuat Xuan Cheng kesal begitu dia melihat bayangannya kembali. 

Salah satu penduduk yang ketakutan itu berkata, "Wanita hitam itu! Jenderal Yu!" 

Jenderal itu sudah mati sejak lama. Kenapa dia muncul kembali untuk menakut-nakuti kami?! Dan laki-laki putih itu, apakah dia raja iblis ketiga?!

Semua wajah penduduk ini tampak ketakutan setengah mati melihat bahwa, dua orang yang saat ini sedang melakukan pertarungan, bukanlah orang biasa!

Xuan Cheng berpikir, Li Wu Ding! Mengapa dia selalu mengikutiku?! 

Tidak lama setelah mereka saling memandangi, kedua orang ini kembali melakukan pertarungannya! 

Laki-laki yang berpakaian putih, Li Wu Ding dan juga wanita berpakaian hitam, jenderal Yu kembali mengayunkan senjata andalan mereka. 

Li Wu Ding mengayunkan cambuk ekor kuda di tangannya dan telah membuat angin besar yang mengakibatkan seluruh puing-puing bangunan lama itu berterbangan ke arah jenderal Yu. 

Jenderal Yu tidak tinggal diam dan menyerang balik menggunakan pedangnya namun, dia tidak mengetahui bahwa serangan itu hanyalah pancingan agar dia lengah terhadap serangannya.

Dan begitu jenderal Yu menjadi teralihkan oleh serangan yang dilakukan oleh Li Wu Ding, hal itu membuat kesempatan emas bagi Li Wu Ding untuk menyerang balik ke arahnya. 

Sebuah ayunan pedang melengkung, mengeluarkan sebuah cahaya spiritual berwarna biru dan memiliki bentuk kepala harimau yang langsung menelan hantu jenderal Yu hanya dengan satu gigitannya saja! 

Melihat serangan yang begitu besar, membuat para penduduk desa di sana takjub begitu mereka melihatnya. Beberapa orang ada yang menganggap hal itu sebagai kekuatan yang menakjubkan dan beberapa orang ada yang ketakutan. 

Setelah pertarungan singkat itu dilakukan, Li Wu Ding berbalik dan menatap ke arah Xuan Cheng yang telah berdiri di bawah kakinya. 

Dia tidak mengetahui tatapan dan wajahnya ketika Li Wu Ding menatapnya. Xuan Cheng hanya terdiam sambil melihat serius ke arah Li Wu Ding dengan penuh amarah yang meluap-luap dan memiliki nafsu untuk membunuhnya suatu saat. 

Namun, karena sebuah cahaya putih bersinar yang jatuh dari langit, membuat semua orang yang melihatnya terpaksa harus menutup matanya termasuk Xuan Cheng yang tidak lagi melihat Li Wu Ding setelah dia mulai terbiasa dengan cahaya putih yang menimpanya saat ini.

"Kemana perginya?! Pembunuh kejam! Aku akan membunuhnya!" 

Xuan Cheng berlari menuju puing-puing bangunan rumah minum tersebut sebelum seorang laki-laki tiba di belakangnya dan langsung memeluknya dari belakang. 

Karena hal itulah, Xuan Cheng berhenti berlari dan merasakan adanya seseorang yang memeluknya dari belakang. Dia sendiri merasa sedikit aneh dan menganggap bahwa dia telah melakukan hal yang tidak biasa sehingga seseorang bisa memeluknya dari belakang.

Xuan Cheng menoleh ke belakang dan melihat Zhang Xiao Ye yang saat ini telah datang kembali dengan memeluk kedua bahunya.

Xuan Cheng menatap bingung dan bertanya padanya, "Guru? Kenapa guru memeluk dari belakang?" 

Zhang Xiao Ye tertegun atas apa yang telah dia lakukan dan langsung berdiri setelah dia mulai menyadarinya. Zhang Xiao Ye berkata, "Aku hanya takut kamu berjalan menuju puing-puing itu. Bisa saja, kamu akan terluka setelah menginjak salah satu dari puing-puing itu." 

Xuan Cheng menjawab, "Guru terlalu khawatir. Aku hanya pergi ke sana untuk melihat-lihat saja. Lagipula, aku belum menagih Guru untuk mengajarkanku sesuatu." 

Zhang Xiao Ye tertegun dan teringat sebelum akhirnya dia berkata, "Benar juga. Kita harus bergerak cepat menuju kerajaan Mu Rong sebelum mereka kembali membuat keributan." Ucapnya yang langsung menarik pergi Xuan Cheng bersamanya. 

Xuan Cheng mencoba untuk menarik kembali tangannya dengan berkata, "Tapi,... Guru! Bagaimana dengan makanannya?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Tenang saja, setelah selesai nanti, aku akan memberikanmu banyak makanan."