jangan ada yang tahu

friska pun memulai kegiatan belajar dan menulis, saat dia menulis ada seorang guru yang lewat dan meliahat bahwa friska menulis mengunakan tangan kiri,guru tersebut mengambil mistar kayu dan memukul tangannya dengan kuat dan berkata kamu jangan pakai tangan itu karena itu kotor sambil marah

friska menangis sambil memegang tangan yang dipukul dia pun menahan perih karena tangannya luka tergorek mistar kayu itu, guru itu pun langsung pergi tanpa melihat bahwa friska kesakitan

teman-temanya melihat dan menenangkan dia dan memangil wali kelasnya untuk meberitahukan apa yang sudah terjadi,wali kelas pun bergegas ke kelas melihat friska dan ingin mengobati lukanya

wali kelas nya beranama ibu fera, friska pun bertanya kepada ibu fera apakah salah aku menulis pakai tangan kiri ini?

ibu fera pun menjawab tidak sayang sambil mengusap kepalanya dan menguatkan bahwa friska harus kuat dan jangan menyerah karena kalau friska menyerah akan membuat ibu ayah sedih

ibu fera pun mengobati luka dengan menuangkan cairan warna merah atau bisa disebut betadine, dan memakaikan plester pada tangannya

friska pun menarik tangan ibu fera dan berkata jangan bilang pada ibu yah,karena ibu akan sedih sambil menagis melihat ibu fera

setelah itu ibu fera bertaya lagi guru siapa yang memukul friska dengan mistar kayu?

jawabnya aku tidak tahu ibu fera, tapi untung ada teman sebangkunya yang meberitahukan bahwa guru itu bernam guru ifon

guru ifon adalah guru baru yang masuk disekolah tersebut,dan dia sangat membenci murid yang bertangan kiri,ibu fera pun pergi keruang guru untuk menemui guru ifon itu dan bertanya

ibu fera pun bertanya kepada ibu ifon, kenapa ibu memukul friska dengan mistar kayu dia masih kecil ibu 'harus ibu hanya menegurnya saja jangan sampai dipukul itu akan menimbulkan trauma buat dia

ibu ifon pun penjawab itu sudah tugas saya untuk menertibkan murid yang nakal,tidur dikelas apalagi friska itu murid yang mengunakan tangan kiri atau tangan kotor jadi saya harus mendidiknya mulai dari sekarang supaya dia tidak menguanakan itu lagi,saya merasa jijik melihat orang dengan tangan kiri yang mereka pakai untuk makan dan menulis

ibu fera pun lansung menigalkan dan tidak mau berdebat dengan dia, ibu fera menemui friska untuk melihat apakah dia baik-baik saja

friska pun makan siang dengan bekal yang dia bawah dari rumah,makan sambil menagis karea menahan rasa sakit ditangan-nya

setelah habis makan friska pun mebereskan tempat makannya dan begegas untuk pulang

friska memakai ranselnya dan keluar dari gerbang sekolah dan melanjutkan berjalan kaki untung pulang kerumah,tapi sebelum pulang dia singgah untuk melihat sesuatu

ayah pun langsung pergi kesekolah untung menjemput friska karena saat itu ayah mau makan siang dirumah,tapi ayah telat karena friska sudah pulang ,ayah pun langsung bergegas kerumah

saat ayah mengendarai mobil ayah melihat friska yang lagi berjalan kaki sambil memegang tangan yang sakit,ayah berteriak anakku sayang sambil tersenyum

friska pun menoleh dan senyum sambil melepaskan tangan yang sakit supaya ayahnya tidak khwatir,dia pun langsung lari dan naik ke mobil untuk pulang bersama ayah

sampai dirumah mereka berdua turun sambil berteriak ibu kami pulang ayah pun berkata ayo nak makan siang,friska menjawab aku sudah makan tadi disekolah aku makan bekal yang ibu buat itu sangat enak sekali dan istimewa

ayah yah sudah ganti pakaian dan buat PR kamu kalau ada habis itu tidur siang,selagi ayah duduk dimeja makan ibu menyiapkan makanan ayah karena ayah sudah lapar