BOOK 1 CHAPTER 43

[Pertemuan singkat masih bisa diberi tipuan, tapi untuk membicarakan kepentingan kita, harus lewat cara ini saja]

Tanpa mengangguk, Ace pun menjawab dalam hati. ―Aku paham.‖

[Makanlah. Lakukan kegiatanmu seperti biasa. Tapi, aku akan hilang jika ada Jeon di sekitar. Dia itu kelemahanku,

karena bisa membaca pikiran. Jadi, kau pun harus berhati-hati]

Ace tersentak saat Mike menyumpit gulungan mie di garpunya. ―Eh? Ada apa?‖

―Kau terlihat kepikiran sesuatu,‖ kata Mike. ―Apa itu?‖

[Baik. Hal seperti ini harus kau hindari, Ace. Sekali boleh, tetapi berikutnya usahamu harus ada agar tak ada

masalah]

―Ugh, maaf. Aku sendiri tak sadar,‖ kata Ace. Dia belum tahu Bam berniat baik atau tidak. Yang pasti, Ace akan menurut sampai mereka bicara leluasa nanti.

―Badanmu baik-baik saja?‖ tanya Mike lagi. ―Kita keliling kota seharian. Kalau lelah, setelah ini kita langsung pulang.‖

―Umn, mungkin. Tapi aku merasa tidak masalah.‖

Mike pun menyipitkan mata. ―Yakin?‖