Terlambat Menyelamatkan Pasar Saham

"Wen Qiao!" Pertahanan He Yan akhirnya runtuh. Dia mengangkat tangan dan hendak menampar Wen Qiao.

Wen Qiao melemparkan pisau buah ke arah He Yan, Wushh… He Yan merasakan semilir angin malam yang dingin menerpa wajahnya yang bersamaan dengan pisau buah itu melesat ke arahnya. Pisau buah tertancap di lemari kayu belakang He Yan. Seketika He Yan merasakan ada rasa perih di bagian pipinya, dia mengusap wajahnya dan mendapati ada noda darah dari wajahnya.

Wen Qiao bertanya dengan nada dingin, "Apa? Apakah kamu marah?"

He Yan meringis sambil menatap Wen Qiao dengan tajam.

Wen Qiao memandangnya dengan santai, "Jika pisauku lebarnya dua sentimeter, mungkin saja akan tertancap di dahimu dan kamu akan mati saat itu juga."

He Yan tertawa kecil, "Apakah kamu berani?"