WebNovelLELAKI KU100.00%

Sosok Alfi

STUDIO BAND MILIK ALFI

Setelah kepergian alfi dari ruangan rama dan adi, mereka pun lanjut dengan sempro mereka bersama rekan dan dosen mereka.

Kurang lebih satu jam, secara bergantian satu persatu dari mereka menunjukkan hasil sekripsi mereka, yang tentu-nya bakal di koreksi oleh si dosen dan bila masih ada yang kurang, mereka akan di suruh buat perbaiki sekripsi mereka.

Setelah melalui sesi sempro yang cukup melelahkan, akhir-nya selesai juga. Adi dan rama tampak lega dengan hasil yang mereka peroleh. Satu bab sudah di lalui dengan mulus, kini tinggal melanjutkan ke bab-bab berikut-nya.

Merasa butuh refreshing, rama pun beranjak dari ruangan tersebut menuju rumah alfi bersama si adi dengan berboncengan menggunakan sepeda motor.

Jarak rumah alfi tidak lah jauh, kurang lebih 15 menit sudah bisa sampai di sana. Di rumah yang bisa di bilang kaya' istana.

Di ketahui alfi adalah anak dari pemilik brend ternama di indonesia, produk kosmetik mereka sudah kancah go internasional. Ibu-nya yang punya kendali penuh atas perusahaan tersebut, maka dari itu tidak heran kalau alfi bisa punya studio musik sendiri di rumah-nya.

Sayang-nya alfi sudah tidak memiliki ayah, di ketahui ayah-nya sudah meninggal sejak alfi berumur 10 tahun. Ayah alfi ini pernah mengalami masa sulit, di kisah kan bahwa wanita yang telah di nikahi-nya pernah

saling mencintai dengan sahabat-nya sendiri dan ia baru mengetahui setelah sekian lama dari orang yang ia kenal juga. Hal itu membuat jiwa-nya terguncang dan mengalami sedikit gangguan pada jiwa-nya, yang akhir-nya menyebarkan rumor bahwa ayah si alfi ini meninggal karena terbunuh.

Namun kasus tersebut terkubur begitu saja mengetahui siapa yang telah ada di TKP saat pembunuhan itu terjadi, orang yang ibu alfi kenal. Ya...sangat ia kenal.

Setelah itu, ibu alfi berusaha melanjutkan bisnis keluarga-nya sampai sukses hingga sekarang.

Dengan segala upaya yang ibu alfi lakukan semua berjalan mulus hingga alfi bisa menikmati kehidupan yang super layak.

Namun dengan kesibukan-nya tersebut membuat alfi merasa sendiri, si ibu sering kali meeting di luar dan hanya menyisakan pembantu di rumah yang besar tersebut.

Akhir-nya mereka berdua masuk ke rumah alfi, di dalam rumah tersebut mereka di sambut oleh beberapa pelayan yang langsung mengantarkan mereka ke studio musik yang di dalam-nya sudah ada alfi di sana.

Di buka-nya pintu tersebut oleh sang pelayan. Pelayan yang berserqgam hitam lengkap dengan gelungan rambut tertata rapi serta sepatu khas hitam bagai di senetron-senetron yang berkisahkan orang kaya. Tapi emang beneran kaya sih!!.

Pelayan: mari masuk, mas alfi sudah menunggu kalian di dalam. (membukakan pintu serta mempersilahkan mereka masuk)

Rama&adi: trimakasih mbak. (menganggukkan kepala mereka)

Pelayan: sama-sama, saya permisi mas. Bila ada apa-apa jangan sungkan panggil saya. (akrab-nya karena mereka sudah sering berkunjung ke rumah alfi ini)

Rama: iya mbak.

Sang pelayan pun segera meninggalkan tempat tersebut, sedangkan mereka segera masuk ke dalam studio musik tersebut.

Sebuah ruang studio yang cukup luas, dengan dinding berwarna coklat susu lengkap dengan pernak pernik lukisan serta pajangan lain-nya yang berhubungan dengan musik. Di tempat tersebut juga terdapat sebuah tempat duduk lengkap dengan meja yang cukup minimalis dengan corak yang senada dengan warna dinding-nya.

Tidak hanya itu, di sana juga terdapat rak-rak buku yang bisa mereka baca jika lagi santai habis berlatih, ada pula sederet tumpukan kaset maupun CD dari lagu lawas hingga terbaru terpasang rapi dalam sebuah rak ber-ukuran cukup besar.

Ada pula sebuah kulkas mini yang selalu menyediakan minuman dingin maupun camilan untuk mereka. Tak lupa satu set perlengkapan musik mereka mulai dari drum, gitar, bas maupun piano tertata rapi di sana.

Nama-nya anak orang kaya, semua sudah tersedia dengan cukup lengkap.

Alfi pun sudah menunggu mereka di dalam ruangan dan segera menyambut kedatangan teman terbaik-nya itu.

Alfi: hay bro...lama amat datang-nya?? (menghampiri rama serta melingkarkan jari hemari-nya pada rama). Macet kah?? apa ada masalah dalam sempro kalian?? (tanya-nya runtut)

Rama: enggak...cuma antrian sama anak-anak aja yang lama. (sambil melepas jari jemari alfi).

Alfi: benarkah di??

Adi: iya al cuma itu kog. (menunjukkan senyum manis-nya)

Alfi: ooo...bagus deh, tapi sempro kalian lancar kan??

Adi: alhmdulillh lancar kog, kita tinggal lanjut ke bab berikut-nya.

Alfi: syukur lah. Kalian mau minum apa??

Rama: entar aja, yuk langsung main aja!! (langsung saja nyelonong dan segera dengan santai-nya mengambil posisi enak untuk mulai memainkan gitar-nya)

Alfi: em...oke deh, seperti-nya lo lagi semangat buat main langsung ya ram??

Lagi-lagi peetanyaan-nya akan di acuh kan oleh rama bila ia sudah konsentrasi dengan apa yang ia sukai.

Alfi: gue di kacangin lagi deh!! (dengan muka cemberut)

Adi: sabar lah al, kaya' lo nggak kenal gimana sikap rama pada lo aja. (menebar lagi senyum-nya itu)

Alfi: yah. iya sih 😔

Adi: ya udah yuk ikutin mau nya dulu aja!! (ajak si adi pada adi)

Alfi: yuk!! (mengikuti langkah kaki adi yang telah berjalan duluan)

Mereka pun akhir-nya mengikuti rama yang telah siap pada bagian-nya sendiri, kini alfi dan adi mulai mengambil posisi mereka. Alfi yang siap dengan drum-nya, adi di bagian bass serta rama sebagai gitaris serta vokal telah siap memegang mikrofon yang telah di tancapkan di sebuah tiang dari besi setinggi pundak-nya.

Rama pun mengitruksikan lagu yang akan mereka mainkan. Yaitu sebuah lagu yang berjudul " sadari hati " dari keyla.

" sadari hati...apa yang tlah kau lakukan kan ku...membangkang..."

" telah kau hancurkan...hati yang slalu mengharapkan mu...di sisi ku..."

" selama-nya....oooooo "

Mereka pun tenggelam dalam permainan musik mereka.

*****