Pengakuan Marvin {2}

"Hey, Tuan, Tuan!"

Pemuda itu tampak bingung bukan main, bagaimana tidak. Dia sama sekali tak menyangka jika ada orang kaya aneh seperti Sean. Dengan cepat pemuda itu pun terpaksa berlari sebab mobil milik Sean menghalangi pengemudi lainnya yang hendak berjalan sehingga menimbulkan kemacetan dan suara bisik klakson dari mobil lainnya. Sambil beberapa kali membungkuk untuk meminta maaf pemuda itu langsung masuk ke dalam mobil dari Sean.

Sambil menahan napas pemuda itu menebarkan pandangannya pada mobil mewah tersebut, bahkan dia tidak menyangka jika dia bisa berada pada mobil sebagus ini, dan untung saja dia telah berlatih menyetir dan sering mengantarkan telur pada pelanggan pesanan ibunya dengan mobil milik orangtuanya.