"Apa kau bilang!" suara itu terdengar sangat lantang dan bahkan bisa dikatakan menyakitkan, semua orang yang ada di sana hanya bisa menundukkan wajahnya dalam-dalam ketika Bowman tampak meradang. Bagaimana tidak, dia sama sekali tak menyangka jika hodupnya akan seperti ini, sebuah hasil jerih payah yang berusaha untuk dilakukan selama ini hancur sia-sia karena ulah para anak buahnya.
Zen tampak memandang Boy dengan seringainya, seolah dia memiliki senjata untuk berdalih dengan sempurna. Sebuah hal yang tidak pernah disangka oleh Zen adalah, ketika dia bisa melakukan hal ini tanap membuat orang lain curiga sama sekali. Dia duduk dengan kaki dan kepala diperban, membuat Bowman tampak benar-benar sangat risau bukan main, sebuah hal yang berada di luar nalarnya sama sekali jika Zen mendapatkan kambing hitam.