~Membuka Tabir~

"Jadi sekarang apa yang telah kau pikirkan? Apakah kau sudah memikirkan semua hal secara masak-masak? Dan satu lagi ada hal yang ingin kutanyakan kepadamu, Grace," Marvin kembali berbicara setelah lama kediamnnya. Grace tampak memandang Marvin, bagaimana tidak, bahkan sampai kapan pun dia juga harus mendengarkan dari segala sisi tentang suatu hal yang telah terjadi. Dia tidak mungkin menjadi egois, egois dalam segala hal dan Grace tidak mau sampai hal itu terjadi.

"Apa? Kau boleh bertanya apa pun yang ingin kau tanyakan, Marvin. Dan aku akan menjawab sebisaku saja," ucap Grace pada akhirnya, sebuah hal yang tidak masuk akal mungkin akan ditanyakan oleh Marvin. Ya, Grace sudah merasa seperti itu.

"Kau masih punya foto almarhum ayahmu?" tanya Marvin.

Grace langsung menoleh dengan sempurna, bahkan dia sama sekali tak menyangka jika Marvin akan menanyakan masalah seperti ini, dan kenapa Marvin menanyakan masalah ayahnya? Benar-benar membuat Grace sangat penasaran dibuatnya.