Semua orang berlalulalang panik melihat apa yang baru saja terjadi, darah di ruangan itu sudah berceceran di mana mana, bau amis sudah mulai tercium. Semua petugas kepolisian dari pos polisi terdekat sudah berada di sana mengamankan TKP, dan orang yang berada di rumah sakit, sedangkan rekan polisi yang terkena tembakan tadi di bawa ke kantor polisi sebagai saksi, tak lupa ayah si gadis itu.
Sisil tak lain adalah korban tabrak lari, yang juga beberapa hari yang lalu ada yang ingin membunuhnya saat detktif afilno beserta bawahanya mengunjunginya di RS Poli medical jakarta selatan. Dia juga yang berada di ruangan itu saat insiden penembakan beberapa saat yang lalu. 1 jam setelah insiden tembakan itu terjadi ia mulai sadar. Dan polisi yang menangani kasusnya sudah ada sejak 10 menit yang lalu.
'' bagai mana keadaamu? '' tanya detktif cici sambil memberikan minuman yang ia beli tadi. Tapi tak ada jawaban yang di berikan sisil. Setalah detktif cici dan ruoxi menjenguk sisil sekaligus mengorek informasi, kini mereka baru keluar dari indomaret terdekat dari rumah sakit, sambil memandangi RS tempat sisil di rawat.
'' kira apa yang terjadi gadis itu '' tanya dektif ruoxi, matanya terus tertuju pada RS itu.
'' entahla aku juga tak tau '' jawab dektif cici sambil meneguk minum yang ia beli. Hari semakin gelap Merekapun berjalan menuju kantor polisi tempat mereka bekerja sekali kali berbincang tentang dektif afilno dan dktf pigmetn. Sesampainya mereka, mereka tidak langsung masuk, mereka memperhatikan dektif afilno yang tengah serius menatap ponselnya.
'' ohh buku ini, kau mencarinya? '' tanya detktif cici dari belakang dektif afilno sambil menunjuk ponsel gengam milik dektif afilno.
Hanya anggukan yang di berikan dektif afilno sebagai jawab.
'' apakah kau tentang buku ini ? '' lanjutnya
'' coba ku liaht '' dektif ruoxi sambil mengintip foto yang ada di ponsel detktif afilno.
'' aku pernah melihatnya sehari sebelum kau kecelakaan '' jawab dektif ruoxi di barengi dengan anggukan dektf cici.
'' kalau kau mencarinya, mungkin kau bisa bertanya pada dektif acci, karena 3 hari sebelum kecelakaan mu terjadi, kau sangat sibuk dengan dektif acci dan dektf pigmetn entah apa yang kau kerjakan, kau tidak prnah memberitahu kami, setiap saat kami bertanya…. '' belum selesai ia menyelesaikan perkataanya, dektif afilno sudah duluan berlari mencari dektif acci sedangkan dektf ruoxi menepuk pundak detktf cici, memberi isyarat kau sabar saja, lalu masuk kedalam kantor polisi.
'' baiklah meting hari ini selesai '' ucap farel, tak lain adalah CEO dari Perusahan expor infor yaitu F, di usianya yang masih bisa di bilang mudah ia sudah bisa membangun perusahan yang cukup besar di bidang expor dan infor.
Kini farel dan asisten pribadinya yaya, sudah berda dalam mobil, yaya yang mengemudi sedangkan farel melihat tablet yang di berikan yaya padanya, usia farel dan yaya tidak jauh berbeda, farel yang berusia 28 sedangkan yaya berusi 26 tahun, bagi farel yaya adalah sosok saudara laki laki yang paling mengerti dirinya.
'' bagaimana ? kau ingin kita menguplodnya? '' tanya yaya yang melihat farel dari cermi yang berada pada mobil BMW milik farel.
'' tidak '' jawabnya singkat.
'' kenapa? Bukankh kau menyukainya? '' tanyanya dengan alis yang di naikkan sebelah.
'' aku belum puas, aku masih ingin melanjutkanya, bisakah kau membawanya pada ku? '' tanya dengan smrik khasnya.
" baiklah aku dengan senang hati, tapi tidak untuk waktu yang dekat ini, iitu terlalu melelahkan. " jawabnya santai
'' baiklah, biarkan dia dulu bersenang senang dengan waktu yang ia milik.''
'' sudah kah kau memberinya pesan ? '' lanjut farel.
'' tentu saja '' senyumnya.
Kini rumah duka sudah mulai ramai, kini pak yang yang sudah di kuburkan, pak yang yang adalah polisi yang tertembak mati kemarin di rumah sakit poli medical. Suasana di rumah duka kini mulai sepi, anak kecil itu berlari menghapiri dektifi afilno yang berada tak jauh dari rumah pak yangyang. Anak kecil itu menarik narik pinggiran baju dektif afilno sambil mendongak melihatnya, mata sayu, mata anak kecil itu seolah olah menyiratkan kesedihan yang sangat mendalam.
'' apakah kau pak polisi ?'' tanya anak kecil itu.
" apakah kau teman ayahku?'' lanjutnya. Tak kunjung mendapat jawab, tangan mungil anak kecil itu menggenggam jari jari dektif afilno lalu menatapnya dan berkata
'' kau tidak perlu menjawab semua pertanyaanku, tapi bisakah kau menemukan orang yang telah membawa ayahku ke surga? '' seksetika raut wajah dektif afilo berubah, tak lama ia mengubahya kembali seperti biasanya, seolah olah ia tidak tersentuh oleh omongan anak itu.
Dan ia hanya bisa mengangguk paham rekanya yang melihat kejadian itu tak tega melihat dektf afilno bersikap dingin bahkan pada anak kecil sekalipun, dektif beggipun berjalan mengambil anak kecil itu dan mengajaknya berbicara entah apa yang mereka bicarakan.
Pagi ini merek sudah berkumpul di ruang rapat.
'' inilah adalah rekam cctv dari sekitar gedung rumah sakit yang aku dapatka kemarin, '' lalu dektif cici memutar rekaman itu
'' ini adalah rekaman menuju atap gedung yang berada 1 kilo dari rumah sakit '' ucap dektif cici
'' hanya dia orang yang naik ke atap gedung itu, tidak ada hal yang bisa kita curigai disini, tapi 6 jam sebelum penembakan itu terjadi '' ia memutar rekaman cctv yang berda di lift. cctv itu merekam seorang siswi datang dengan tas berat berbentuk tas cello, tas itu kelihatan sangat berat sampai sampai ia menyertnya saat keluar dan kembali dengan tangan kosong.
'' apa kau sudah mengidentifikasi dia'' tanya pada dektif acci, lalu detktif acci menyerahkan dokumen yang berisi data pribadi siswi itu kepada dektf afilno.
Nama ; prisila caca
Lahir ; bandung, 18 february 2002
Siswi tahun ke 3 di SMA 7 jakarta selatan
Kurang lebih begitiulah isi yang ada pada pada dokumn itu.
'' sudahkah kau menanyainya '' ucap detekf afilno
'' saat aku ingin bertanya padanya kemarin, ia sudah terlebih dahulu pulang, aku terlambat. '' ucap dektif cici
'' tapi setelah ini selesai aku dan dektif acci akan ke sekolahnya benarkan dektif acci '' ucapnya dengan menyenggol bahunya,
'' yasudah sana pergi. '' ucap dktif afilno.
'' tapi ini belumselesai pak '' ucap dtkitf acci
'' ewsssssssss, sudah sana pergi '' dengan dagu yang menunjuk pintu keluar
'' baiklah kami akan pergi sekarang '' ucap mereka bersamaan
Merekapun menunggu di depan gerbang SMA yang mnjadi tempat prisil sekolah, sudah banyak siswa siswi yang pulang, tapi prisil tak kunjung mucul. Saat gerbang sekolah mau di tutupun mereka tetap menunggu, tiba tiba penjaga sekolah menghampiri mereka.
'' ada yang bisa saya bantu. '' tanya satpam itu
'' apakah bapak kenal dengan prisila caca ? '' tanya dektif acci.
'' emang kenapa ya, kalian berduan ini siapa .? ''
'' kami dari kepolisian pak, bisa mohon kerja samanya pak ''
Seketika raut wajah satpam itu berubah menjadi bingung, mungkin bertanya apa yang sedang di lakukan polisi di sekolah ini.
'' oh iya kebutulan guru yang mengajar di sekolah ini ada di sini, kalian bisa bertanya padanya '' ucapnya sambil menunjuk seorang pria yang berada di parkiran.
'' kalau begitu terimah kasih pak. '' ucap detktf acci
'' permisi pak '' ucap detktf cici
'' ia ada ya ? '' tanyanya
'' apakah bapak mngenal prisila caca ? '' tanya detktf cici
Hanya anggukan yang di brikan pria itu sebagai jawabnya.
'' kenapa ? ada apa dengan anak murid saya ? '' tanyanya lagi
TBC
Follw ig : accci_