Tawa Anna Dan Matahari Terbit Adalah Satu Kesatuan Yang Sempurna Bagi Sebastian

Tuhan memberikan cobaan tidak mungkin diluar batas kemampuannya, begitupun dengan Anna. Hidup dengan limpahan kasih sayang dan rezky yang lebih dari cukup, pantaskah dirinya meratapi cobaan ini?

Seharusnya tidak, tapi wanita itu adalah manusia biasa yang pasti memiliki segala rasa yang baik maupun buruk.

Manusia sempurna secara rupa tapi tidak dengan sifat.

"Pernahkah Kamu menyalahkan hidup?" Anna menghirup udara pagi yang menyegarkan.

Pohon yang tumbuh di kedua sisi jalan mengeluarkan oksigen yang Anna butuhkan.

"Tidak. Bagiku semua sudah memang harus terjadi," jawab Sebastian, "jika Aku merasa hidup tidak adil bagiku, yang harus aku lakukan hanya menjalaninya saja," lanjutnya.

"Begitukah?"

"Hem, karena hidup kita bukan milik kita." Sebastian mengehentikan langkahnya tepat ketika mereka berada di atas bukit jalan.