Terkadang Kamu Hanya Perlu Merasakan Tanpa Perlu Pengakuan

"Buatkan aku secangkir." Anna di kejutkan oleh suara suaminya.

"Aku tidak menyadari kehadiranmu." Sebastian duduk di kursi bar.

"Kamu melamun, wajar tidak sadar." Terdengar nada tidak senang dari suaminya.

Anna tidak menjawab dan langsung membuatkan teh untuk Sebastian, para pelayan telah meninggalkan mansion, jadi hanya ada mereka di dapur tersebut.

"Minumlah." Anna meletakkan secangkir teh di hadapan Sebastian.

Mereka menikmati teh dalam diam, namun mata Sebastian tidak lepas dari Anna, wanita itu kembali tenggelam dalam pikirannya.

"Mau menghirup udara malam dengan berjalan kecil?" Tawar Sebastian.

"Aku ambil sweater dulu." Sebastian menahan tangan istrinya, ia melepaskan sweater abu yang di pakainya dan memberikannya pada Anna.

"Kamu pakai apa?" Tanya Anna.

"Kulitku tebal, tidak akan dingin. Kita juga tidak akan lama." Anna mengangguk, lalu memakai sweater yang menutupi tubuhnya sampai lutut, tangannya juga tenggelam.

"Sangat kebesaran," ucap Anna.