Kamu Ikut Bahagia Juga?

Setelah acara sungkeman dengan kakek dan mertua yang menyambut dirinya, tiba saat Dania meminta restu pada kedua orangtuanya, terlihat Laila yang begitu acuh dan menatap dalam dirinya.

Ia tidak akan sudi datang jika bukan karena ancaman ayahnya yang akan membekukan semua kartu miliknya begitupun dengan ancaman Hans.

Bagi Laila hanya uang yang setia padanya, wanita paruh baya ini tidak akan memahami bagaimana kedua anaknya sangat merindukan sosoknya.

"Butuh restuku?" Ketusnya pada Fitra. Ia mengakui bahwa Fitra memiliki aura yang luar biasa, namun tetap saja baginya level pria ini tak sepadan dengan putrinya.

"Ya," jawab Fitra singkat. Ia menatap wanita yang telah melahirkan istrinya kedunia, bagaimanapun rasa hormat akan ia berikan untuk Laila.

"Aku berharap kalian tidak pernah bahagia." Laila berkata pelan di telinga Fitra saat pria itu memeluknya.

"Mama akan lihat hal yang sebaliknya, terima kasih restumu, ma." Laila menggeram pelan.