Dia Hamil, Ini Nyata Bukan Mimpi

Keesokkan subuhnya Anna bangun dan mengambil benda yang ia beli saat di kota D, hatinya berdebar menunggu hasil yang ia harapkan. Dia menghela napas, harusnya ia melakukan ini bersama suaminya, tapi sekarang malah sendirian.

Anna menunggu sekitar satu menit untuk membaca hasil yang akurat, setelah itu dia melihat jika ada dua gari merah terang disana, airmatanya mengucur deras. Syukur dan kebahagiaan menjadi satu, dia mengusap pelan perutnya dengan senyum yang mengembang. Dia hamil, ini nyata bukan mimpi.

Anna terduduk di kamar mandi, menangis sejadi-jadinya, ia ingin mengatakannya pada dunia jika dia hamil anak Sebastian, dia merindukan pria itu.

Anna mengatur napas, kebahagiaan dan kesedihan bercampur jadi satu. Dalam hati dia bersorak mengatakan Brayn akan menjadi seorang kakak, putranya pasti sangat senang.