Adrian mengeraskan rahangnya. Seharusnya tidak seperti ini. Apa-apaan wanita itu? Adrian menatap Alisha yang terbaring di atas ranjangnya dengan mata terbuka.
Alisha masih bergeming, hingga beberapa waktu lamanya. Bak robot yang belum mendapatkan perintah.
Adrian bergerak hilir mudik di dalam kamarnya. Belum ada perintah apa pun dari siapa pun. Kabar penangkapan Adrian dan Alisha telah mengubah seluruh rencana awal. Nyawa Sergei masih dipertaruhkan dan belum ada tanda-tanda Ketua Bratstvo Chernoy Corony akan membebaskannya.
Adrian menatap Alisha, kelopak matanya sejak diantar kembali ke kamar mereka tidak juga menutup atau berkedip. Adrian lantas mendekati ranjang tempat Alisha berbaring, membungkukkan badan dan sebelah tangannya mengusap kelopak mata Alisha agar menutup. Jika manusia biasa, matanya bisa saja menjadi iritasi, karena lama tidak berkedip.
"Beristirahatlah, Sayang." Adrian mengecup kening Alisha. Ditatapnya wajah yang begitu damai. Cantik. Sangat cantik.