LITTLE KIDS  LITTLE KIDS  LITTLE KIDS

Waktu itu Ibu hamil tua sudah sekitar 7 bulanan Maya berbincang-bincang dengan Ibunya , "Bu semoga dedek yang diperut ibu perempuan ya bu? biar nanti kalau udah besar rambutnya bisa aku kepang sama aku pingin mainan boneka sama dia bu" , Ibu menjawab "Hehe Maya berdoa aja ya nak" , Maya tersenyum dan mengelus-mengelus perut ibunya.

Beberapa bulan kemudian perut Ibu sudah merasakan bahwa akan melahirkan , Maya dan Ayah mengantarnya kebidan yang rumahnya lumayan agak jauh , disana Ibu tidak langsung melahirkan, Ibu harus keliling rumah bidan entah untuk apa aku juga tak mengerti , "Bu kenapa dedek gak keluar-keluar sih bu? kok Ibu malah jalan terus keliling taman ini" , Ibu Maya yang terlihat kecapek an menahan rasa sakit menjawab "Ya begini nak kalau detik-detik mau melahirkan".

Beberapa jam kemudian adik Maya lahir didunia disana semuanya merasa terharu dan Maya pun juga senang adiknya lahir dan Maya melihatnya , tapi ada yang aneh dan Maya bertanya pada Ibunya "Bu punya dedek kok gak sama kayak aku kok bentuk nya kayak gitu bu adek kenapa?" , semuanya tertawa dan juga Bu Bidan yang membantu Ibunya melahirkan.

Bu Bidan memberi tahu nya "Maya yang cantik , punya adik kamu beda karena adek kamu laki-laki nak" , Maya pun tersedih dan menangis , Bu Bidan menanyai Maya "Kamu kenapa menangis anak manis?" , Mayapun menjawab "Hu..hu..hu.. aku sedih Bu Bidan padahal aku berdoa sama Tuhan pingin adik perempuan biar bisa nanti kalau sudah besar rambutnya aku kepang dan bisa main boneka hu...hu..hu.." tangisnya.

Ayah dan Ibu Maya hanya tersenyum mendengar kata-katanya , Lalu Bu Bidan memberi tahunya kembali "Mayaa tidak perlu sedih seharusnya Maya bersyukur Ibu dan adek selamat nak , mau perempuan atau laki-laki itu sama saja nak, nanti ketika dewasa waktu Maya dijahatin sama cowok yang jahat nanti pasti adik Maya bakal bantuin Maya" , Diapun tersenyum "Benarkah Bu ?" Bu Bidan hanya mengangguk dan tersenyum.

Keesokan harinya Maya bercerita pada Bela dan Via bahwa adik nya baru lahir. "Hallo Via , Bela" , Bela dan Via menjawab "Halo Maya bagaimana kabarmu? kemarin kamu tidak masuk sekolah karena mengantar Ibumu melahirkan ya?" Maya mengangguk saja , "Lalu adikmu laki-laki ataukah perempuan May?" , dia hanya menjawab singkat "Laki-laki" , Bela bertanya padanya "May kok kamu kelihatannya tidak suka sih?" , dia hanya menjawab "Karena dari awal aku inginnya adik perempuan bel" , Via pun menjawab "Udah lah bersyukur aja sama karunia tuhan". Bela dengan genitnya bilang "Pasti besarnya nanti ganteng wkwk , namanya siapa May? , dia menjawab "Namanya Riski tio".

"Wahh namanya simple tapi besar maknanya sihh,nanti aku sama Ibuku mau kerumahmu ya May buat liat betapa gemasnya adikmu wkwk" ucap Via. Maya hanya tersenyum biasa. Bela pun berkata "Yaudah yuk masuk udah waktunya pelajaran nih". Mereka bertiga menuju ke kelas.

Kemudian Thomas salah satu cowok ternakal disekolahan sering membolos, tidak mengerjakan pekerjaan rumah sering mengganggu kenyamanan sangat nakal sekali pokoknya itu dia tiba-tiba merobek rok merah Maya entah disengaja maupun tidak. Maya langsung berlari dan menangis dikamar mandi Bela dan Via melaporkan kejadian tersebut pada Pak Kadir salah seorang guru yang paling galak disekolah.

Bela memasuki ruangan dengan nafas yang terengah-engah karena habis berlari menuju ruangan "Asss", Pak Kadir merasa kaget "Kamu kenapa bel? kok kayak panik giyu?", langsung disahut Via "Assalamualaikum pak saya sama Bela ingin melaporkan bahwa tadi Thomas merobek rok Maya dan sekarang dia ada dikamar mandi menangis pak", Pak Kadir menggeleng-geleng tak menyangka Thomas bisa berbuat seperti itu "Bu Tika, coba Ibu hampiri Maya saya akan mencari Thomas terlebih dahulu", tak banyak bicara Bu Tika langsung menuju kamar mandi "Baik Pak".

Sedangkan Thomas bersembunyi di Rumah kosong dekat sekolahan seluruh siswa yang sedang beristirahat berusaha mencari Thomas, mencarinya ke penjuru sekolahan tapi tidak bertemu lalu Ina tiba-tiba datang "Pak saya mau lapor tadi pas saya beli jajan di penjual makanan saya liat Thomas lari menuju ke rumah kosong barat sekolahan pak", Pak Kadir mengangguk "Oke Ina terima kasih infonya".

Beliau sampai dirumah kosong itu "Thomas kamu dimana? mengapa kamu bersembunyi?", dia masih belum muncul dari persembunyiaannya Pak Kadir melihat bayangannya "Hayoo Thomas kamu mau berlari kemana?" dia tertangkap basah tak bisa lari lagi yang dilakukannya hanya menangis, "Ayo jangan menangis kita jelaskan di kantor".