Chapter 5 : Awal Mula

"Belajar sihir? Kenapa kamu tiba-tiba tertarik dengan itu eryk? "

Armand berkata dengan wajah dipenuhi kebingungan.

"Betul eryk, apakah kamu tidak tertarik untuk menjadi seorang dokter seperti mamamu ini? "

Ibuku pun juga tampak bingung akan hal itu.

Yah wajar saja karena sebelumnya aku belum di beri tahu apapun mengenai sihir. Bahkan armand sekalipun belum pernah menampilkan sebuah sihir padaku.

"Aku pernah mendengar dari seseorang yang berkata bahwa ayah adalah seorang penyihir hebat. Oleh karena itu aku ingin mengikuti jejak ayah"

Aku mengatakan itu sambil membuat wajah antusias. Ini adalah trik yang kulakukan agar permintaan ku dituruti.

Bukankah orang tua akan melembut ketika melihat buah hatinya membuat wajah lucu nan imut seperti ini.

"Tapi ayah rasa usia mu saat ini masih belum cukup untuk mengeluarkan sihir, bahkan mungkin kapasitas 'mana' mu sangat sedikit"

Hah 'mana'? Apakah makna 'mana' disini sama seperti yang ada dalam game? Berarti jika 'mana' ku sedikit, maka berarti aku tidak bisa menjadi penyihir?

Aku berharap kesialanku tidak akan muncul saat ini. Oh iya kalau aku ingat, dewa kesialan lah yang bertemu dengan ku pertama kali. Apakah itu artinya aku akan selalu menerima kutukan kesialan darinya? Membayangkannya saja sudah cukup mengerikan.

Jadi akupun berdoa [ Oh dewa keberuntungan berikan aku kapasitas mana yang berlimbah. Tolong bantulah hamba yang selalu bernasib sial ini ]

Tapi walaupun aku berdoa seperti itu, belum tentu keberadaan dewa itu benar-benar ada di dunia ini.

"Kalau begitu, bagaimana cara ayah bisa mengetahui kapasitas mana seseorang? "

"Biasanya hanya dengan menggunakan batu sihir telextial dapat mengukur seberapa besar mana yang dimiliki seseorang"

Batu sihir ya, aku kurang paham soal ini. Mungkin memang di dunia ini ada banyak artefak yang bisa menyimpan atau membaca mana.

"Apakah ayah memilikinya? "

"Ya, Ayah punya satu"

Setelah mendengar kata itu, aku semakin bersemangat dalam melancarkan serangan penuh keimutan kepada ayahku.

"Kalau begitu izinkan aku mencobanya ayah. Jika aku ternyata memiliki kapasitas mana yang cukup maka izinkan aku mempelajari sihir. "

"Baiklah, ayah juga sebenarnya ingin membuatmu menjadi seorang penyihir yang hebat eryk"

Yosh, dengan ini langkahku untuk menjadi penyihir yang hebat akan dimulai.

"Terima kasih ayah, aku menyayangimu"

Sambil mengatakan itu aku langsung berlari menghampiri armand lalu memeluknya.

Celes hanya tersenyum, namun dapat dilihat dengan jelas bahwa dia juga nampak bahagia dengan keputusan yang diambil armand. Pasangan ini memang selalu membuatku iri.

****

Setelah momen yang membuat hatiku sesak itu usai, armand bergegas membawaku menuju ruangan pribadinya.

Mungkin tidak cocok untuk disebut sebagai ruang pribadi, itu adalah ruangan yang berisi buku dan sebuah meja besar. Yap itu adalah perpustakaan mini keluarga evergreen.

Yang membuatku heran adalah tempat itu selalu bersih. Jika ada orang yang membersihkan nya, aku rasa aku bisa akrab dengan orang itu.

Kemudian armand mengeluarkan bola putih yang terlihat berkilau dari sebuah lemari diujung ruangan.

Bola putih itulah yang mungkin disebut batu sihir telextial. Daripada disebut batu sihir, itu lebih cocok disebut mutiara putih yang mulus. Teksturnya tidak kasar dan benar-benar tidak terlihat seperti sebuah batu.

Setelah itu, armand mendekatiku.

"Peganglah ini eryk"

Kemudian dia menyerahkan batu itu kepadaku.

Akupun memegangnya dengan kedua tanganku.

"Hanya begini saja kah aya.... "

Tiba-tiba pemandangan di hadapanku berubah. Ada sebuah taman dengan seorang wanita berada disana.

Wanita muda itu sangat cantik,rambutnya hitam panjang, kulit nya pun mulus seperti salju, dia menggunakan dress putih.

Wanita itu menatapku, ada beberapa jarak diantara kami. Namun aku bisa merasakan jelas bahwa mata kami saling bertemu. Kemudian seringai kecil diwajahnya dapat terlihat.

Bagi beberapa orang, di tatap oleh wanita cantik adalah hal yang baik. Beberapa pria populer pasti sering mengalami hal yang seperti ini.

Aku yakin wajahku di kehidupan sebelumnya cukup tampan, tapi nasibku sangat buruk. Aku tidak pernah ditatap dengan tatapan seperti itu sebelumnya. Walaupun ditatap, bukan perasaan senang yang kurasakan.

Perasaan ini lebih kepada perasaan untuk waspada akan ancaman yang ada di depan.

"... "

Gawat mulutku tidak dapat berbicara.

Kemudian wanita itu menghampiriku.

Dalam sekejap, dia sudah berada tepat didepanku.

Dengan nada manis, dia tersenyum didepanku lalu berkata.

"Apakah kau ingin kekuatan? Aku bisa memberikanmu kekuatan yang luar biasa"

Setelah tiba-tiba mendapatkan pertanyaan dari wanita itu, otakku kemudian melakukan perhitungan dengan kecepatan tinggi.

Kekuatan? Semua orang pasti ingin kekuatan, benarkan?

Misalkan manusia, mereka menginginkan kekuatan untuk melindungi kampung halaman nya, untuk melindungi orang tersayang nya, untuk melindungi keluarga nya, untuk berkuasa, untuk menjarah, untuk menjadi yang terkuat, mereka hanya menggunakan kekuatan untuk keegoisan mereka.

Lantas apakah aku sebenarnya ingin kekuatan?

Untuk hal apa aku menginginkan kekuatan?

Aku tidak memiliki sesuatu yang ingin ku lindungi. Kau mungkin menyebutku kasar, namun itulah kenyataan. Ayahku adalah seorang penyihir hebat, ibuku adalah seorang dokter handal.

Yang akan menjadi beban jelas adalah diriku. Oleh karena itu aku merasa nyaman dengan menjadi seseorang yang perlu dilindungi. Aku hanya ingin memanfaatkan kehidupan keduaku untuk menjadi manusia normal pada umumnya.

Aku tidak ingin mengambil resiko seperti pada kehidupan ku sebelumnya. Jadi lebih baik aku menjadi sosok yang dilindungi, aku ingin merasakan perlindungan dari orang yang menyayangiku.

Namun itu tidak menghalangi ku untuk belajar sihir. Karena sihir tidak ada di duniaku sebelumnya.

Untuk saat ini jawabanku adalah tidak

Aku menggeleng kan kepalaku ke kiri dan ke kanan sebagai jawaban dari pertanyaan wanita itu.

Namun perasaan aneh menyelimutiku, wajah wanita itu seperti marah. Matanya yang dekat tiba-tiba seperti memelototiku. Badanku pun gemetar dibuatnya.

Padahal dia adalah wanita cantik, namun aku malah menghancurkan hatinya. Jelas saja dia akan marah, apalagi dihancurkan hatinya oleh lelaki perjaka macam ini.

Sial.. Aku akan benar-benar perjaka sampai akhir.

Apabila aku bersikap baik dan menerima tawaran nya,, mungkin saja saat aku sudah remaja nanti dia mau menjadi pacarku. Sayang nya kesempatan itu sudah lenyap. Dia marah, namun terasa bahwa kemarahannya hanyalah kemarahan sesaat.

"Aku tau kau belum mengerti sama sekali, aku akan tetap menunggumu. Kau bisa mengandalkanku kapanpun kamu mau. Untuk sekarang, aku akan memberimu ini"

Sambil mengatakan itu, dia mencium keningku.

Bibir lembut itu menyentuh keningku. Badanku menegang. Tiba-tiba sesuatu terasa seperti mengalir diseluruh tubuhku. Akupun memejamkan mata karena perasaan dahsyat yang kurasakan saat ini.

Saat ku buka mata, dunia yang kulihat kembali menjadi sebuah ruangan dengan rak penuh buku dan wajah pria yang terkejut. Secara bersamaan batu yang ku pegang tiba-tiba pecah dan berhamburan dilantai.

Siapa wanita itu tadi?

Kenapa dia mencium keningku? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Otakku memproses semua kejadian yang terjadi sebelumnya, namun tidak ada jawaban logis yang mampu menjawab pertanyaan itu.

Dengan wajah panik, Armand memegang kedua pundakku.

"Eryk.. eryk apa kau melihat sesuatu? "

Aku pun tersadar, lalu menceritakan apa yang kulihat sebelumnya.

Seperti mendapat kabar duka dari keluarga yang jauh, wajah armand menjadi sangat pucat.

Apakah dengan mengalami pengalaman seperti itu merupakan pertanda buruk di dunia ini? Aku benar-benar tidak tau menau soal kejadian yang pernah terjadi di dunia ini.

"Jadi begitulah yang terjadi. Ngomong-ngomong ayah bagaimana kapasitas mana ku?"

Akupun mengalihkan pembicaraan, karena aku benar-benar tertarik dengan sihir.

"Ini t-tidak mungkin...itu be-berarti sebuah pertanda... "

Kemudian dia berhenti berbicara, lalu memelukku.

"... Mana mu sangat besar eryk, aku akan mengajarimu sihir. Jadi kumohon tolong pelajari itu dengan baik"

Baru pertama kali ini aku melihat ekspresi seperti itu. Bukankah armand adalah ayahku. Ayah yang selalu bisa kuandalkan. Namun ekspresi wajahnya saat ini adalah ekspresi pasrah, wajahnya penuh kesedihan.

Aku tidak berani menanyakan pertanyaan tentang ini. Terlepas dari usiaku yang masih 4 tahun, itu sangat tidak normal bagi manusia dengan usia begitu menanyakan banyak hal dan bertanya soal kondisi mental ayahnya saat ini.

Oleh karena itu, aku mempasrahkan hal yang terjadi berikut nya pada diriku di masa depan.

Untuk saat ini, aku bahagia karena ayah akan mengajariku sihir.

****

Keesokan harinya, armand mulai melatihku.

Pertama, dia memberikan ku dua buah buku.

"Untuk belajar sihir, kau harus membaca dua buku itu "

Aku pun mulai membaca judul buku tersebut.

"Sihir dasar dan Sejarah Singkat Dunia? "

"Betul..untuk bisa memahami sihir, kau perlu belajar dasarnya terlebih dahulu. Dan buku kedua akan menambah ilmu mu tentang dunia ini. Kau akan tahu suku mana saja yang berbahaya, mana yang bisa dipercaya dan mana yang suka berkhianat. Aku ingin kamu belajar memahami itu semua untuk saat ini, setelah itu aku akan mengajarimu sihir yang sesungguhnya"

Wow. ternyata dia ayah yang hebat, aku kira dia hanyalah berandalan yang suka minum-minum di bar tengah malam sambil ditemani satu atau dua pelayan cantik.

Namun, kalau menyangkut soal sihir.. mungkin itu benar-benar passion yang dimilikinya. Aku tidak seharusnya meremehkan kehebatannya.

"Baik ayah. Akan ku selesaikan ini secepat nya"

Setelah itu armand meninggalkan ku di kamarku seorang diri. Aku tetap fokus dalam membaca dan mengorek semua informasi yang ada pada kedua buku ini.

Informasi ini benar-benar menarik. Hal yang kudapat dari buku pertama adalah teori dari sihir itu sendiri. Menurut buku ini, sihir pertama-tama dipopulerkan oleh bangsa elf dan peri.

Mereka mendapatkan kekuatan itu dari alam. Karena mereka hidup di hutan, maka energi hutan menjadi mana yang besar hingga akhirnya energi itu terpapar kepada ras elf dan peri. Akhirnya muncullah beberapa elf yang bisa menggunakan kekuatan magis yang disebut sihir.

Lalu fakta yang menarik soal sejarah sihir, muncul lebih banyak di buku kedua.

Awalnya sihir itu digunakan untuk menjaga hutan suci mereka dari para monster dan hewan yang berbahaya. Namun karena manusia merasa iri dengan kekuatan mereka, akhirnya perang meletus. Tercatat, itu merupakan perang dahsyat yang menghancurkan sebagian hutan suci, elf dan peri yang menggunakan kekuatan sihir tetap kalah dari manusia. Sehingga mereka yang masih selamat mencoba kabur dan bersembunyi dari manusia.

Manusia yang telah berhasil memenangkan perang dengan jumlah, mencoba meneliti tentang sihir dan akhirnya berhasil. Namun, karena beberapa sihir terlalu besar untuk dimiliki manusia, ada beberapa manusia yang berevolusi menjadi entitas yang membahayakan umat manusia. Mereka yang memiliki kekuatan yang sangat besar mulai dinamai dengan nama iblis.

Karena semakin banyaknya orang2 yang digelari iblis, banyak manusia merasa takut untuk hidup berdampingan dengan iblis. Itu bukan tanpa sebab, para iblis yang mempunyai kekuatan sihir yang menakutkan sering berbuat ulah dan mengganggu ketentraman umat manusia. Hingga akhirnya, raja manusia saat itu membawa pergi semua manusia dari kota yang sudah di bangunnya ke daerah baru.

Maka hasilnya adalah tercipta dua bangsa besar, Bangsa manusia dan Bangsa Iblis. Bangsa iblis berumur panjang, dan keturunan mereka pun juga menjadi iblis. Berbanding terbalik dengan manusia. Karena banyak yang telah menjadi iblis di masa lalu, mereka mulai melarang manusia untuk membaca buku sihir terlarang yang telah membuat banyak manusia menjadi iblis. Namun manusia tetap berhasil meneliti sihir dimana sihir yang baru ini tidak akan merubah manusia menjadi iblis.

Beberapa tahun setelah penelitian itu, muncul 12 penyihir dari manusia yang menguasai sihir dan mempunyai mana yang besar namun tidak menjadi iblis. Karena berhasil atas penelitiannya. Raja manusia pada saat itu mulai mencoba melenyapkan ras iblis, raja pun bertitah untuk melatih banyak manusia agar bisa menggunakan sihir selain hanya memiliki kemahiran dalam berpedang.

Setelah mempersiapkan perang,akhirnya perang besar manusia dan iblis pecah. Perang pertama itu membawa malapetaka bagi kedua pihak. Namun korban terbanyak didapat oleh manusia. Itu karena kaisar iblis saat itu memanggil iblis kuno yang merupakan ras iblis murni dengan menumbalkan setengah dari populasi bangsa iblis saat itu. Iblis kuno yang muncul itu berjumlah 3 orang.

Manusia pun berhenti memerangi ras iblis, namun pertarungan dengan skala kecil di daerah perbatasan antara kedua bangsa itu masih sering terjadi. Fakta unik dari pertarungan antara kedua ras ini adalah pertarungan itu terjadi setiap 100 tahun sekali.

100 tahun berikutnya manusia mulai menggunakan kekuatan dari roh dan malaikat untuk memerangi ras iblis, dan hasilnya kekuatan roh dan malaikat ternyata cukup kuat untuk mengimbangi 3 iblis kuno yang merupakan iblis dari pemanggilan 100 tahun sebelumnya. Yang berhasil mengimbanginya adalah 6 penyihir yang kemudian di sebut 6 great sage. Mereka berenam adalah murid dari 12 penyihir terkuat bangsa manusia pada perang pertama.

Bangsa iblis pun terpaksa harus mengakui kekelahannya.

Walaupun tiap seratus tahun sekali diadakan perang besar bagi kedua ras ini. Namun pertarungan itu tidak pernah usai bahkan sampai saat ini.

Benar-benar sejarah yang panjang. Berarti mungkin saat ini pun konflik antara manusia dan iblis masih memanas.

Aku hidup di dunia yang berbahaya, akan tidak lucu jika aku mati karena invasi dari kaisar iblis.

Ini jadi mengingatkanku, iblis menganut sistem kekaisaran pada bangsa nya. Sedangkan manusia menganut sistem kerajaan.

Aku jadi merasa bahwa struktur pemerintahan bangsa iblis lebih teratur dan kepemimpinan kaisar iblis dapat dibilang sangat baik. Mungkin dia bisa disebut kaisar jenius yang menyatukan bangsa nya yang mengalami diskriminasi.

Sedangkan kerajaan manusia.. Pada akhir perang, kerajaan manusia terpecah belah karena kepercayaan warganya yang berbeda-beda.

Mungkin yang terpikirkan olehku adalah karena raja manusia saat itu benar-benar tamak atau mungkin dimabuk oleh kekuasaannya.

Benar-benar nasib buruk yang dimiliki oleh manusia, saat ini manusia hidup dibagian barat benua ini sedangkan iblis hidup di bagian timur. Kondisi geografis perbatasan dari kedua bangsa adalah tanah kosong tanpa pohon ataupun rumput.

Ini adalah bukti bahwa perang kecil selalu terjadi tiap hari, atau mungkin tiap waktu.

Perang memang selalu membawa akhir yang buruk bagi pemenang maupun bagi pecundang. Makhluk hidup akan selalu begitu sampai akhirnya menghacurkan dunia ini.

Kututup buku sejarah yang kubaca.

Lalu kisah kelam itu akan ku lupakan dan aku akan memulai hidup baruku sebagai penyihir di dunia ini.