Setelah Diana di pindah ke ruang perawatan biasa, Fahri di minta konsultasi pada dokter tentang Diana. Fahri menyetujui itu sementara Dilan hanya diam. Andin masih saja bingung melihat kedua saudara lelakinya terus saja bertengkar, bahkan di mata mereka ada kebencian dan juga rasa bersalah. Fahri langsung ke ruangan dokter untuk konsultasi.
"Baiklah mas fahri, setelah di selidiki leukemia pasien mulai menyebar. leukemia terjadi akibat sel-sel di sumsum tulang tidak berkembang dengan normal. Berbeda dari sel darah putih normal yang akan mati, sel leukemia terus hidup, tetapi tidak membantu tubuh melawan infeksi, dan malah menekan perkembangan sel darah lain.Bila jumlahnya makin bertambah, sel-sel leukemia akan masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. untuk pengobatan yang sudah kita maksimalkan yaitu Kemoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk minum atau melalui suntikan.Radioterapi, yaitu metode pengobatan menggunakan radiasi sinar khusus untuk menghancurkan sel kanker dan menghambat perkembangannya.Transplantasi sumsum tulang, untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Anehnya pasien tidak mengalami penurunan fungsi ginjal, biasanya yang mengalami gagal ginjal dan dapat menyebabkan kematian. " kata Dokter menjelaskan dengan panjang lebar. Fahri menemukan titik terang tentang Diana.
"Terimakasih dok, tapi apakah mudah di sembuhkan? " tanya Fahri.
"Jika anak anak yg mengalami leukemia mungkin akan mudah, hanyaa.... perlu meminum obat obatan. Sementara umur pasien di bilang sudah mulai dewasa atau di sebut remaja, bisa di bilang setengah peluang untuk sembuh" ucap dokter.
"Sekali lagi terimakasih dok, tolong rawat dengan maksimal ya dok. saya pamit dulu" pamit Fahri ingin menemui Diana.
"Oh iya sama sama, untuk biaya rumah sakit mungkin akan lebih mahal kare----"
"Tidak apa apa dok, saya akan mengganti nya 2 kali lipat. yang terpenting Maksimalkan pengobatan pasien" ucap Fahri. Dokter mengangguk dan mempersilahkan Fahri untuk pergi. dengan segera Fahri bergegas menuju ruangan Diana.
"gimana kata dokter?? " tanya Andin
"kata dokter, penyakit leukemia Diana sudah mulai menyebar. tapi kata dokter masih ada sedikit peluang, untuk Diana sembuh. kemungkinan besok sudah siuman" ucap Fahri pada Andin. Mama Fara, Dilan, dan Andin cukup lega karena masih ada peluang Diana untuk sembuh. Tapi ada kekhawatiran yang menyelimuti mereka tentang penyebaran leukemia Diana.
'Apapun itu berjuanglah Diana, aku tahu kamu bisa. kamu anak yang kuat' batin Andin mengelus tangan Diana yang terpasang infus. Mama Fara menghampiri Fahri dan memintanya untuk berbicara sebentar. Fahri pun menyetujui Mama Fara dan keluar dari ruangan Diana bersama Mama Fara.
"Nak Fahri, kamu harus jaga dua saudaramu. jangan sampai mereka terlarut kesedihan terlalu dalam pada Diana. Dan ingat kan sepupu mu Dilan untuk tidak mencintai Diana. karena sampai kapanpun ayah Dilan tak akan setuju anak nya menikah dengan Diana yaitu anak dari ibu Veni." ucap Mama Fara dengan tegas. Mendengar ucapan Mama Fara, Fahri pun tersenyum penuh arti. Dia memiliki kesempatan untuk merebut hati Diana lagi, meskipun menunggu Diana untuk sembuh. Setidaknya ada kesempatan baginya.
"Baiklah Tante" ucap Fahri.
===============
Dua hari kemudian.....
Diana termenung mendengar penjelasan Andin tentang penyakitnya. Andin mengelus tangan Diana.
"Ndin,Aku ingin pulang"
𝘥𝘦𝘨
Yang di khawatirkan Andin terjadi pula, keinginan Diana untuk pulang sangatlah mustahil. Sampai saat ini Andin belum memastikan apakah ayah nya Diana masih ada di rumah atau tidak.
"Aku akan mengusahakan nya Diana" ucap Andin. Diana tersenyum kemudian pamit untuk istirahat. Dengan segera Andin menelpon Fahri. Mama Fara dan Dilan tidak berada di rumah sakit karena ada urusan penting. Sementara Fahri sedang membuat pesanan di toko Diana.
- Halo, Fahri
- iya ndin, kenapa?
- Diana minta pulang, gimana nih??
- ya sudah kita bawa pulang saja
ucap Fahri dengan tenang, Sementara Andin kesal dengan ucapan Fahri yang begitu tenang.
- terus ayahnya Diana gimana?? Aku takut ayahnya Diana kasar lagi dan mungkin menyakiti Diana.
- Sebaiknya kita ke rumah Diana dan menjelaskan semua ini pada Ayah Diana. Sementara itu kita akan bawa Diana ke apartemen ku
- Terserah kau saja, kata dokter Diana sudah bisa pulang. Dan untuk kemoterapi akan di jadwalkan kembali
- baiklah, aku akan menutup toko dan sore ini kita akan ke rumah Diana
- baiklah, bye kodok
ucap Andin menutup telpon. Fahri yang ada di toko berdecak kesal mendengar ucapan Andin. Fahri menutup toko dan bergegas ke rumah sakit.
'tunggu, jika aku dan Andin ke rumah Diana lalu siapa yang akan menjaga Diana?? tak mungkin aku harus meminta tolong ke mama Fara. Apa aku harus meminta tolong bocah tengil itu? oh tidak tidak, keadaan akan semakin parah jika si tengil itu ikut ikut. lebih baik aku menjaga Diana dan si tengil itu ke rumah Diana' batin Fahri dengan kesal harus berurusan dengan Dilan.
*************
Note:
Maaf banget jarang up ya teman teman, nanti aku usahakan update lagi untuk kelanjutan nya. Salam untuk W.e.b.n.o.v.e.l dan N.o.v.e.l.t.o.o.n
BERSAMBUNG....