"Hallo sepupu...!, Max menelphon Lardo".
"Kenapa kau menelphonku sepagi ini, apa kau sedang mabuk Max?".
"Aku hanya ingin menanyakan kabarmu saja, aku dengar kemarin kau pulang ke indonesia, apa kau sangat merindukan wanitamu Lardo, sampai-sampai pulang dengan terburu-buru seperti itu. Sepertinya aku mencium aroma-aroma pernikahan disini. Apakah sepupuku ini akan menyusul Dante ke pelaminan. Aku harus menjahit setelan jas terbaikku untuk menghadiri pernikahanmu kelak. Siapa wanita itu Lardo, wanita yang membuatmu tidak betah berlama-lama jauh darinya, apa kau begitu mengilainya?. Tanya Max penasaran.
Lardo melotot pada smartphonenya. Tampaknya kau sedang mabuk Max. Aku tidak punya waktu melayani ocehan tidak bergunamu. Lardo langsung mematikan sambungan. "Dasar bajingan tengil". Apa dia tidak punya kerjaan.
Setelah siap. Lalita turun untuk sarapan, disana hanya ada Subi yang sedang menyiapkan sarapan.
"Pagi bu Subi..!". Sapa Lalita dengan senyum ceria