Menunggu *mendengarnya saja sudah bosan, Menunggu kata yang selalu terucap kepada orang yang kita percayai atau kepada diri sendiri.
Aku yang saat ini berusia 22 tahun yang mungkin semua orang sudah mengalami suatu hubungan, pacaran maupun serius atau bahkan ada juga yang sudah bertunangan atau menikah mungkin, tapi itu semua belum ku alami di usia yang sekarang, menjalani hubungan pacaran tentu aku pernah mengalaminya Selama 5 tahun lama ya sejak SMP sampai lulus SMA tapi itu semua tidak menjamin sampai ke serius bahkan sampai pelaminan karena kita sama egoisnya, terkadang aku berfikir kenapa manusia harus memiliki sifat egois?
Jawabannya simple*
" kita butuh bahagia "
*Seseorang yang ingin bahagia harus egois
tidak pedulikan hidup orang lain, tidak pedulikan dengan omongan orang lain.
Aku ingin hidup bahagia maka dari itu aku memilih egois untuk hidup ku.
namun itu berlaku saat masih berpacaran tapi untuk kali ini aku memikirkan kata egois yang sekarang ingin ku singkirkan dalam hidup ku.
sudah dewesa?
iya tentu itu sudah jelas terlihat dari umur ku yang sebentar lagi beranjak 23, tapi itu hanya angka yang terlihat dewasa umur tidak menjamin kita dewasa, aku merasa umur yang dewasa itu palsu.
23 umur yang matang untuk menjalini hubungan yang komitmen , tapi untuk ku itu masih terlalu dini untuk menjalini komitmen bahkan sampai menikah banyak mimpi dan banyak keinginan ku untuk ku gapai dan untuk ku tuju, mimpi - mimpi kecil yang aku ingin gapai itu perlahan menghilang saat aku bertemu dengan* "DIA" yang datang tanpa ku undang dan tanpa ku minta.
Dia yang datang dengan membawa kebahagian dalam hidup membuat ku hilang kendali untuk memikirkan impian - impian kecil ku.
Dia *yang datang membawa warna dalam hidup membuat ku lupa akan kata egois
Aku yang mempunyai banyak mimpi dan cita, Mimpi dan cita itu perlahan menghilang, perlahan sirna, perlahan tidak terbayang dalam hidup ku, seakan kena candu yang* "Dia" bawa dalam hidup, aku yang berawal dari kenal dan semakin tertarik ke dalam hidup-nya yang penuh warna dan kebahagian itu membuat aku semakin menjauh dari mimpi dan kata egois dan tersadar bahwa hidup itu perlu berbagi kebahagian dengan orang lain.
Hidup ku kini berwarna sejak adanya dia yang hadir ke dunia ku tanpa ku undang dan tanpa ku minta.
Hari-hari ku semakin tergambar kebahagiaan, semakin terlihat ke cerian yang dia hadirkan di dalam dunia yang dulu hanya tergambar ke egoisan , dan tidak memperdulikan orang lain bahkan untuk mengulurkan tangan dan hanya mengucap kata maaf itu sangat sulit dan berat ku ucapkan, tapi ini sudah berubah sejak dia hadir, kata maaf yang bahkan sama sekali tak pernah ku ucapkan kini selalu ku ucapkan dari mulut ku langsung.
Awal masih menyenangkan, masih banyak yang kita obrolin, masih banyak yang kita lakukan, itu awal dari hubungan yang kita jalani, kegoisan dan ke amarahan kita tahan , saling maaf dan memaafkan yang kita gunakan, komunikasi masih membaik, saling memahami yang kita perlihatkan.
3 bulan sudah sejak dia datang di hidup ku, tapi sekarang sudah mulai banyak pertanyaan yang ingin ku tanya kan
status apa yang sekarang kita jalani?
Kapan kita saling mengungkap kan perasaan?
Itu salah satu pertanyaan yang ingin ku pertanyakan tapi itu tertahan oleh perasaan yang mengatakan "biarkan saat ini seperti ini karena aku butuh dia untuk mewarnai hidup ini"
Entalah buhungan apa saat ini yang pasti kini aku ingin menjalaninya, biarkan aja ini seperti ini untuk saat ini.