Blind Love

"Anda salah, Tuan. Orangtua Jang Mi tidak akan melarangnya menjadi Selir karena mereka tidak mungkin menolak keinginan Raja, apalagi Putra Mahkota itu sangat tampan," timpal Myung Eun.

"Sudah, Myung Eun jangan bahas itu lagi. Cepat kembali ke tempat kalian dan tidur," perintah Tuan Jung Bin.

"Baiklah, aku pergi. Hoahhm ...." Myung Eun tiba-tiba menguap.

"Omo! Kau ini tidak sopan, menguap di depan orang tua." Ru Na menegur Myung Eun.

"Maaf, aku tidak sengaja," balasnya.

"Ayo teman, kita pulang ke kamar kita," ajak Jang Mi bersemangat.

"Ayo, Kak," sahut Ru Na.

"Aduhh ... kepalaku sakit ...." Myung Eun memegang kepalanya.

"Makanya cepat tidur, besok adalah hari kebebasan kita. Hwaiting!" balas Ru Na.

"Tuan, kami permisi. Sampai bertemu besok siang," ucap Jang Mi pada Tuan Jung Bin.

"Baiklah, ingat apa yang aku katakan kepada kalian tadi. Berhati-hatilah," tukas Tuan Jung Bin.

"Kami mengerti. Terimakasih untuk pelajaran mantranya," imbuh Jang Mi lalu dia membungkukkan badan.