Kepala Dayang Choi mengetuk pintu kembali hingga akhirnya seseorang bangun dan membuka pintu tersebut.
"Kepala Dayang?? Mengapa kau mengetuk pintu berkali-kali? Apa kau tidak tahu ini waktunya tidur siang?" tanya Dayang Kwak, wajahnya masih terlihat mengantuk.
"Aduh, kau ini bagaimana Dayang? Ratu sakit tapi kalian malah enak-enakan tidur siang. Aku saja baru berjalan jauh menuju rumah Tabib Hwang, sementara kau beristirahat di dalam sana," gerutunya masam.
"Maaf-maaf, aku sangat mengantuk tadi. Lagipula bukan aku saja yang tertidur di kamar Ratu, Dayang Jang, Tabib Lee dan Nona Hye Kyung juga sama-sama tertidur saking lelahnya," balas Dayang Kwak tidak enak hati.
"Ya sudah, aku kemari hanya ingin memberikan obat-obatan ini pada Tabib Lee. Dia tadi memintaku untuk membawakan obat-obatan milik Tabib Hwang, karena persediaan miliknya sudah hampir habis," jelas Kepala Dayang Choi seraya menyerahkan dua kotak berwarna merah tua pada Dayang Kwak.