Sore itu, angin sepoi-sepoi masuk ke dalam halaman dan teras rumah Menteri Lee. Angin yang menyejukkan tidak mampu menghilangkan kegelisahan dalam hatinya, karena selepas makan malam nanti mereka bertiga akan mencari keberadaan Putra Mahkota serta Putri Yeon Eun di bagian barat Kota Hanyang.
Sementara itu, Perdana Menteri Sung sedang bersiap-siap mengumpulkan seluruh anak buahnya yang tersebar di seluruh kota. Para pemberontak mulai bergerak ke suatu titik, mereka membawa perbekalan seadanya untuk mengisi perut mereka masing-masing.
Sung Kwak Bin memang kejam dan tidak berperasaan sama sekali, di tengah-tengah kekacauan yang melanda keluarga Raja, dirinya malahan menambah situasi semakin kacau dan menegangkan. Kondisi Ratu masih belum membaik meski sudah diberi ramuan penghenti pendarahan bahkan obat penguat kandungan, Tabib Lee pun tidak tahu lagi harus berbuat bagaimana kepada sang Ratu.