Mengamat-Amati Musuh

Sung Bin terus berlari mengejar Wei Ming yang jaraknya empat langkah di depannya, sementara Sang Hyun menyusul di belakang Sung Bin.

"Wei Mingg ... tungguu ..." teriak Sung Bin, dia benar-benat tidak kuat menahan napas yang tersengal-sengal.

Langkah Wei Ming begitu cepat dan mantap, anak buah Menteri Lee lainnya pun berjalan dengan sangat cepat meninggalkan kedua temannya. Malam semakin larut, suasana Kota Hanyang bertambah sunyi hanya terdengar suara samar-samar dari sekelebat bayangan hitam yang melintas di atap-atap rumah.

Mereka tidak menyadari bahwa bayangan hitam itu adalah salah satu anak buah Sung Kwak Bin, dia berpakaian serba hitam, bercadar hitam juga mengenakan paraengyi untuk menyamarkan identitas aslinya.