Gauche_Diablo

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby?
Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. 

Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga.
Apakah dia berani mengambil taruhan itu?  

Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya.

Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? 
Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama?
==================================
=*= Novel DEWASA =*=
================
Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya.
Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda.

Language: Indonesia
Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa
Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Inevitable Fate [Indonesia]

gwagamhage nan Twist It .. tto dashi neon naege Trippin' (dengan berani aku memelintirnya, dan sekali lagi kau tersandung olehku)


Dumb Dumb eochapi neon beolsseo mameul ppaetgim (bodoh bodoh, hatimu sudah aku ambil, aku perlahan-lahan membungkus, kau mungkin akan mati lemas)


Ketika Ronin hendak melepaskan belitan lengan Rurika dan menenangkan gadis itu, Rurika malah kian beringas dan menekankan tubuhnya ke Ronin, sambil menyatukan bibir mereka kembali.


Dada Rurika yang cukup besar menekan dada Ronin, terlebih Rurika memakai pakaian dengan garis dada rendah, itu membuat setengah payudaranya mencuat menimbulkan napas lawan jenis akan tercekat.


Apalagi, rok mini Rurika, menyebabkan seluruh pahanya terekspos.


Ronin sudah hendak menarik lepas belitan dua lengan Rurika pada lehernya, namun pinggul Rurika malah bergerak ritmis di atas selangkangannya.


Tuan Putri Rurika