Gauche_Diablo

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby?
Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. 

Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga.
Apakah dia berani mengambil taruhan itu?  

Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya.

Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? 
Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama?
==================================
=*= Novel DEWASA =*=
================
Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya.
Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda.

Language: Indonesia
Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa
Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Inevitable Fate [Indonesia]

neoneun seuchin sarami aniya (kau tak sekedar seseorang yang lewat)


on sigane gyesok seumyeoisseo (kau terpoles di seluruh waktuku)


nae sarangeun ajik kkeuti aniya (cintaku belum usai)


Pintu ruangan di buka dan muncullah Itachi. Melihat dua gadis yang terperanjat menengok ke dia sambil tangan mereka masih saling menggenggam, ia berkata, "Kalian sedang apa? Kenapa sepertinya sesuatu menegangkan terjadi?"


"O-ohh, tidak ada apa-apa, Pak!" Akeno lekas melepaskan genggaman tangannya dari Runa. Ia mengerling ke Runa sebelum bangkit dari kursi dan menghampiri Itachi. "Apakah Pak Itachi baru saja menemui klien sehingga datang sesiang ini?"


"Hm, ya. Aku harus pergi ke Sapporo besok untuk mengejar klien penting." Itachi mengangguk. "Akeno-san, aku akan mengajakmu ke sana sebagai asistenku, bersiaplah. Mungkin kita akan di sana selama beberapa hari. Bawalah mantel tebal karena di sana pasti sedang menggila saljunya."


Diajak ke Perjalanan Bisnis