Gauche_Diablo

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby?
Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. 

Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga.
Apakah dia berani mengambil taruhan itu?  

Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya.

Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? 
Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama?
==================================
=*= Novel DEWASA =*=
================
Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya.
Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda.

Language: Indonesia
Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa
Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Inevitable Fate [Indonesia]

Sementara Reiko dan Nathan Ryuu sedang sibuk mempromosikan restoran Tropiza milik Nyonya Andrea, di Indonesia ….


"Aku yakin ini memang Reiko anaknya Rurike, Pa!" Suara seorang wanita berusia sekitar 61 tahun terdengar di sebuah ruangan yang mirip seperti perpustakan pribadi sebuah hunian besar.


"Anaknya Ruri …." Seorang pria berusia sekitar 85 tahun menatap video di Yutub yang ditunjukkan wanita paruh baya tadi. Kening keriputnya berkerut antara ingin menyangsikan apa yang dia pikirkan tapi juga ingin memercayai.


Saat Lelaki tua itu melihat vlog Reiko yang sedang menyanyi secara cover sebuah lagu lawas Jepang, Beliau sedang menilai wajah Reiko. Dia adalah Sudarto Yuwono Zein.


"Bagaimana, Pa? Sepertinya itu benar dia, kan? Apalagi cara dia tersenyum pun mirip seperti Rurike." Wanita 61 tahun yang berbicara ke ayahnya ini bernama Nanik Magdalena Zein.


Lelaki 85 tahun itu memejamkan mata dan berkata, "Keluarlah dulu, Nik." 


Tentang Keluarga Sang Kakek