Bicara Empat Mata Kakek dan Cucu Saja

Baru saja sekian belas menit berada di rumah Pak Yuwono Zein, tapi Nathan Ryuu sudah berdebat dengan penghuni di sana. Bukan dengan empunya rumah, sang kepala keluarga, melainkan dengan anak keduanya, Stanley.

Hingga ketika Reiko menoleh kecil pada Nathan Ryuu mengenai ajakan makan siang di rumah itu saja, dijadikan bahan bagi Stanley agar dia bisa melontarkan kritikan.

"Kenapa urusan makan siang di sini saja sampai harus atas persetujuan suamimu?" Stanley mengerutkan keningnya dengan cara tak enak dipandang mata. "Apakah suami Jepang begitu dominan dan mengekang?"

Nanik mendelik ke adik lelakinya. Dia tahu persis ucapan Stanley sesungguhnya ingin menyasar pada orang Jepang yang dia benci hanya karena ayah Reiko yang keturunan Jepang justru lebih dipilih Rurike ketimbang keluarga.

"Apakah itu sebuah dosa di sini?" Nathan Ryuu bertanya balik dengan pertanyaan cerdas yang membuat Stanley tidak bisa membalas.