Biserka lantas segera berlari cukup kencang mencari staf yang semoga saja belum jauh dari dirinya.
Setelah berlari beberapa saat, benar saja, staf tersebut belum jauh darinya. Mendengar derap suara kaki yang kian mendekat, staf tersebut segera meningkatkan kecepatan jalannya hingga berlari cukup kencang agar tidak bisa dikejar oleh Biserka.
Biserka melepaskan heels yang sedari tadi mengganggu aktivitas berlarinya, dan memutuskan untuk berlari dengan kaki telanjang.
Dia mulai tidak bisa menyeimbangi kecepatan lari staf tersebut. Biserka mengeluarkan pistol miliknya dan menembakkannya ke arah staf tersebut. Namun, semua tembakannya melesat karena staf tersebut sangat handal dalam menghindarinya.
Amunisi pistol milik Biserka kini telah habis dan tak bersisa, dia hanya bisa mengandalkan kemampuan berlarinya yang sangat jauh dari keahlian staf tersebut.