PENGKHIANAT DI DALAM MARKAS UTAMA

"Ini, kukembalikan smartphone milikmu," ujar Mataya pada Benvolio dengan tidak ramah seperti biasanya.

Benvolio mengambil smartphone miliknya dari tangan Mataya dengan cepat. "Apa kau sudah selesai mempertimbangkan penawaranku sebelumnya untuk menjadi partnerku dalam misi ini, Nona? Biserka kembaranmu saja sudah menjadi partnerku, apa kau tidak tertarik juga?"

Mataya menatap Benvolio tajam, "Kau pikir aku sama seperti Biserka yang akan menerima tawaranmu, Tuan? Maaf membuatmu kecewa, tetapi aku sama sekali tidak tertarik."

"Lagi pula aku sudah setuju memberikan diska itu padamu. Kau bisa gunakan informasi yang ada di dalamnya untuk menangkap mereka. Itu sudah lebih dari cukup," lanjut Mataya.

Benvolio menatap Mataya dalam-dalam membuat wanita yang menjadi kepala jaksa tersebut risih dengan tatapannya.

"Mau apa lagi kau?!" tukasnya geram.

"Aku masih heran, kau cerdas tapi di saat bersamaan kau juga bodoh," cetus Benvolio.