"Brengsek kau, Baron!" umpat Seya sembari menatap tajam orang yang sedari tadi mencoba menahannya.
"Ingat posisi juga dirimu yang sebenarnya, Nona Seya. Bayangan pimpinan tidak boleh terlihat kacau seperti ini atau kau akan digantikan cepat atau lambat." Baron mengangkat dagu Seya sejenak sembari menatapnya dengan dalam.
'Sialan!' batin Seya kembali mengutuk pria yang sedang memegang dagunya saat ini.
Baron kemudian melepaskan tangannya dari dagu Seya dan beralih menatap para pengawal perempuan tersebut. "Kalian semua pergilah. Ada hal yang harus kubicarakan dengan majikan kalian."
"Baik, Tuan," jawab para pengawal Seya dengan serentak dan segera pergi meninggalkan mereka berdua untuk menuruti perkataan Baron.
Setelah berkata dengan demikian dan juga para pengawal Seya telah meninggalkan ruangan sepenuhnya, suasana di antara Baron dan Seya kembali menegang.