Benvolio mengepalkan kedua tangannya. Kesal karena dia tidak bisa melindungi Callista secara langsung dan keadaan di sana semakin tidak kondusif. "Aku ingin nomor telepon atau pun kontak perempuan yang bernama Seya itu segera, Pav. Kau harus bisa mendapatkannya apa pun caranya."
"Baik, Ben. Aku akan mengirimkannya kepadamu dalam beberapa menit ke depan. Namun, kenapa tiba-tiba merujuk kepada perempuan tersebut lagi, Ben? Apa dia terlibat dengan kejadian baru-baru ini yang terjadi pada Callista dan juga Vla?"
"Aku belum tahu pasti. Akan tetapi, intuisiku mengatakan bahwa perempuan itu adalah pelakunya. Dan aku sangat yakin dengan itu." mata Benvolio terlihat begitu berapi-api dan penuh dengan rasa dendam serta kesal yang membara. Dia tidak akan membiarkan siapa pun yang mencoba mengganggu dirinya serta orang-orang terdekatnya hidup dengan tenang tanpa menerima siksaan darinya.