Setelah mendapat izin untuk masuk dari sang pemilik ruangan, Kazayn pun segera melangkah masuk ke dalam ruangan Mataya.
"Ada keperluan apa dirimu datang ke ruanganku, Kazayn?" Mataya langsung menginterogasi tujuan kedatangan pria yang menjadi pengawal sekaligus teman semasa kuliahnya dulu.
"Tidak ada. Hanya ingin memastikan keadaanmu saja."
Mataya kembali mendongak dan menoleh ke arah Kazayn sembari menatap pria tersebut dengan bingung. Dia lalu mengernyitkan alisnya juga memicingkan matanya. "Memastikan keadaanku? Memangnya aku kenapa? Apakah aku terlihat seperti orang yang sedang sakit?"
Kazayn tidak langsung menjawab pertanyaan dari Mataya, dia malah duduk di sebuah sofa yang tak jauh posisinya dari Mataya saat ini. Saat sudah berada dalam posisi yang nyaman, Kazayn lantas segera melanjutkan ucapannya untuk menjawab pertanyaan dari Mataya. "Maaf jika perkataanku menyinggungmu. Akan tetapi nyatanya seperti itu, Mataya …."