Sementara Bernvolio kembali terdiam dengan perasaan yang kesal juga takut kehilangan Mataya kembali. Dia tidak bisa terlalu mengekang Mataya atau pun tidak boleh menunjukkan bahwa dirinya terlalu overprotektif dan terobsesi berlebihan dengan Mataya.
"Ada apa lagi?" Mataya kembali bertanya saat menyadari raut wajah Benvolio masih saja ditekuk kesal.
Benvolio menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ada apa-apa."
Mataya kemudian menghentikan langkah kakinya sejenak dan juga menahan Benvolio agar berhenti berjalan sejenak.
Benvolio kembali menoleh ke arah sang kekasih dengan tatapan bingung dan juga bertanya-tanya apa yang ingin Mataya lakukan saat ini. "Kenapa berhenti?"
Mataya lalu tersenyum kecil dan berkata, "Menunduklah."
Benvolio mengernyitkan alisnya, bingung dengan permintaan Mataya yang memintanya untuk menunduk. Namun dia segera menunduk seperti yang Mataya katakan.
"Sekarang pejamkan matamu." Mataya kembali memberikan Benvolio instruksi apa yang harus dilakukannya.