Su Zihuan

Su Wanwan, perempuan berumur 20 tahun, nona pertama dari keluarga Su tapi sayangnya dia adalah anak haram. Ibu kandungnya meninggal, ayah kandungnya membencinya karena dia memiliki sepasang mata yang sama dengan ibunya, ibu dan adik tirinya selalu berusaha menindasnya tapi berpura-pura baik di depan ayahnya.
Di umurnya ke 18 tahun, dia dijodohkan oleh kakeknya dan bertunangan dengan Xing Yuyun, tapi tidak lama kemudian dia dikirim pergi ke luar negeri oleh ayahnya dan setelah 2 tahun tidak pulang akhirnya dia pulang karena adik tirinya, Su Yanyan, mengirimkan foto dirinya bermesraan dengan Xing Yuyun. Di dalam hidupnya dia hanya memiliki 2 orang yang sangat penting baginya yaitu kakeknya dan sahabatnya, Mo Weiyi.
Apakah hidupnya akan berubah setelah dia bertemu dengan Huo Jingshen? Laki-laki yang dia temui secara tidak sengaja di bandara, tapi takdir terus mempertemukan mereka. Apakah Huo Jingshen akan menjadi bagian dari orang yang penting bagi Su Wanwan? Apa yang akan terjadi kepada Su Yanyan dan Xing Yuyun yang sudah mengkhianatinya?

Menikahi Pria Misterius

Benar saja, begitu Su Wanwan mengatakan hal itu, Lin Qiao langsung meraih lengan Zhao Qian'er dan bertanya, "Sejak kapan kamu suka esport?"

Zhao Qian'er menjawab, "Selama liburan musim panas aku sering bermain Honor of Kings dengan adik laki-lakiku di rumah. Rasanya cukup menyenangkan dan kebetulan aku belum mendaftar klub apa pun semester ini."

"Kamu tidak wajib ikut klub di tahun ketigamu." Lin Qiao diam-diam melirik Su Wanwan dan membujuknya, "Aku akan mengadakan acara penyambutan dekat-dekat ini dan aku harus mengikuti ujian Bahasa Inggris level 6. Semester depan aku juga akan sibuk magang, mana ada waktu...."

Su Wanwan langsung memotongnya, "Zhao Qian'er, kamu suka bermain sebagai apa?"

Zhao Qian'er seketika langsung bersemangat ketika membahas soal permainan itu, "Aku suka bermain sebagai penyihir, An Jila, Da Ji, Xiao Qiao!"

"Aku kebetulan bermain sebagai pengontrol hutan, kita bisa berkombinasi di jalur tengah-hutan!"

Tidak Akan Menang