7. dress

15.dress

Selina dan lucas telah tiba di area butik pusat kota, butik madam lesia yang akan dikunjungi oleh mereka berada di area elit yang dikunjungi khusus oleh para bangsawan kelas atas.

Diantara butik-butik elit itu, terdapat sebuah butik yang terlihat paling mencolok. Etalase kaca yang berisi gaun-gaun mewah bersulamkan benang emas dan batu permata, terlihat menghiasi butik itu. Pajangan mewah serta kursi sofa yang mencolok juga terlihat dari kaca etalase butik. Tempat itu tidak lain adalah butik gaun madam lesia.

Langkah kaki selina terhenti sejenak didepan Etalase, mata selina tertuju pada dua gaun yang terpajang didepan butik itu.

'Indah! '

Tidak pernah terpikir olehnya bahwa dirinya akan menginjakkan kaki didalam butik ini. Gaun mewah yang tidak pernah disentuhnya itu, hari ini akan menjadi miliknya, pikiran selina kembali lagi ke masa lalu, ketika dia masih menjadi istri duke arden Linux raphael.

Saat itu, pertama kalinya dia keluar dari kediaman Duke raphael. Di pernikahan tahun keduanya, selina terus mempertahankan perasaan cintanya kepada arden. Dengan alasan bahwa dirinya ingin membeli hadiah untuk ulang tahun arden, akhirnya selina mendapatkan ijin untuk mengunjungi pusat kota.

' ๐˜Ž๐˜ข๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ! '

Gaun merah muda yang berada didalam etalase salah satu butik ternama itu mencuri perhatiannya. Selina berdiri cukup lama didepan butik itu untuk mengagumi keindahan gaun itu.

Sambil melihat gaun yang dipakai olehnya, selina hanya dapat mengigit bibirnya. semua gaun miliknya yang ada didalam kediaman Duke raphael telah ketinggalan jaman. Fashion yang sudah lewat sehingga tidak menyesuaikan tren gaun bangsawan saat ini. Setiap pertemuan bangsawan, selera pakaiannya selalu menjadi bahan pembicaraan, bukan hanya itu, beberapa dari mereka juga diam-diam mengejeknya dengan suara pelan.

' ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ. '

Betapa dirinya ingin membeli gaun yang baru karna rasa maluny. Suaminya adalah Duke yang memiliki harta yang banyak. Bukanlah hal mustahil bagi banyak orang untuk menganggap selina mampu membeli banyak gaun mewah baru. Tetapi selina yang selalu muncul di perkumpulan bangsawan dengan gaun lama yang sudah lewat tren itu, membuat para bangsawan terus mengejeknya.

' ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฆ๐˜ญ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ซ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ด๐˜ฆ ๐˜ง๐˜ข๐˜ด๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฐ๐˜ฏ.'

' ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ช ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ. ๐˜‰๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ?

'๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ! '

'๐˜ด๐˜ฉ๐˜ฉ๐˜ฉ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ค๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด, ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜‹๐˜ถ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด.'

Mau sampai kapan aku menahan perkataan yang seperti ini? Apa kata mereka? Duchess tidak memiliki sense fashion?duchess yang memakai gaun usang? Mempermalukan arden?

Jika aku dapat memilih, aku juga menginginkan gaun baru yang indah. Aku tidak perlu gaun termewah maupun gaun yang termahal. Cukup gaun yang trendi dan cantik seperti gaun pink ini saja, sudah membuat ku sangat senang menerimanya.

Walaupun arden memiliki banyak uang, keuangan selina sangat dikontrol oleh arden.

'๐˜ˆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ, ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜จ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ถ? ๐˜จ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ด ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ด๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ.'

Arden hanya menjawab dengan nada dingin, pandangan matanya masih mengarah keatas lembar pekerjaannya yang terletak diatas meja.

'๐˜”๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช ๐˜จ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ? ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฎ๐˜ถ? ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ? ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ถ!'

'๐˜›๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ˆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ...'

'๐˜๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข! ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช!'

'.... '

Setelah kejadian itu, selina tidak pernah lagi meminta arden untuk membelikan sesuatu untuknya. Cukup lucu jika orang lain mengetahui keadaanya saat ini.

Banyak bangsawan terus memujinya karena dia cukup beruntung dapat menduduki posisi duchess di keluarga raphael. Nama selina Elisabeth raphael yang didapatkannya ketika menikahi arden itu menjadi sasaran kekaguman para wanita bangsawan.

Duchess? Dirinya sekarang lebih seperti pengemis yang tidak memiliki apapun. Hanya terkurung didalam kediaman raphael, menunggu kemurahan hati Duke arden untuk menghidupi nya.

Bukankah dirinya sudah cukup membayar itu semua? Jika uang yang diperhitungkan oleh arden, harusnya semua uang itu telah terbayarkan. Sudah tidak terhitung berapa kali arden mengurungnya didalam kamar bersama lelaki bangsawan yang tidak dikenalnya. Merelakan dirinya untuk di gerayangi lelaki tua demi bisnis suaminya. Harusnya semua keuntungan yang didapatkan oleh arden ketika mengorbankan tubuh selina, telah cukup untuk membeli wilayah baru, bahkan arden sudah dapat membangun kotanya sendiri dari seluruh keuntungannya.

Kenapa arden begitu kejam? Mau sampai kapan baru dia dapat menyadari perasaan ku yang tulus padanya? Walaupun telah diperlakukan seperti pelacur dan disakiti olehnya, selina masih mencintai arden setulus hati, berharap suatu hari arden dapat menyadari semua ini dan membuka hati kepadanya.

Sekarang dirinya masih terus melakukan sesuatu untuk menyenangkan arden, meminta ijin dengan susah payah untuk mengunjungi pusat kota. Menukar perhiasan lamanya untuk membelikan arden hadiah ulang tahun. Bayangan dirinya sekarang yang terlihat dari kaca butik itu terlihat begitu menyedihkan.

Gaun pink yang indah itu hanya bisa dilihat olehnya sambil membayangkan sosok dirinya yang memakai gaun itu.

Clank

Bunyi pintu butik terbuka dari dalam, seseorang keluar dari butik itu sambil membawa banyak kotak yang berisi gaun yang dijual disana. Tidak lama sesudah itu, arden dan wanita yang dikencaninya keluar dari pintu butik itu.

' ๐˜ˆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ! '

Mata selina dan arden berpandangan, arden menghentikan langkahnya sambil memandangi selina dengan tatapan terganggu. Tangan wanita itu masih terus melingkar di lengan arden.

' ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜‹๐˜ถ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด? '

Suara penuh kekesalan terdengar dengan jelas dari mulut arden, arden memandangi selina seakan melihat sesuatu yang tidak mengenakkan mata. Seakan selina adalah sesuatu yang menjijikan untuk dilihat.

' ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ. '

Wanita yang berdiri disamping arden itu tertawa dengan keras melihat keadaan selina yang terlihat menyedihkan.

'๐˜ฎ๐˜ข๐˜ข๐˜ง ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด, ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜–๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ฐ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ญ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ. '

Wanita itu menarik lengan arden untuk segera mengikutinya naik kedalam kereta kudanya. Namun selina yang sudah tidak tahan lagi melihat semua itu, akhinya menarik kain lengan baju arden dengan kuat, sehingga arden termundur kebelakang.

'๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข!' Arden menepis tangan selina dengan keras, sehingga tangan selina yang menggantung ke udara itu, terayun turun dengan cepat.

'๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข? ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ?' Kenapa kau sekejam ini? Apakah aku telah melakukan kesalahan sebelumnya? '๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ.....๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข?๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ณ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ถ? ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ?'

Arden hanya tersenyum ketika mendengar perkataan selina, dirinya menganggap apa yang dikatakan oleh selina itu adalah hal konyol.

'๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ? ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข?' arden mundur beberapa langkah kebelakang sehingga sekarang posisi tubuhnya sedang berhadapan dengan selina. Arden memandangi selina dengan tatapan mengejek.

'๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ต๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ถ, ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ซ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ? ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ต ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข, ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ต?'

'... '

'๐˜›๐˜ถ๐˜จ๐˜ข๐˜ด ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ. ๐˜›๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ, ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข...๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ค๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ด ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฉ ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฆ๐˜ญ.'

Setelah mengucapkan kata yang begitu menyakitkan, arden melangkah pergi meninggalkan selina yang masih berdiri mematung didepan butik.

Alat? Aku hanyalah sebuah alat yang ditugaskan untuk menghasilkan uang?

Selina hanya dapat duduk dan menangis seperti orang bodoh didepan etalase butik yang dilewati banyak orang.

Dikehidupannya yang baru ini, ketika mengingat hal itu, selina hanya dapat tertawa tanpa merasakan apapun dihatinya.

Apakah mungkin bisa tetap waras ketika menghadapi semua itu? Mungkin tidak ada orang yang bisa hidup normal lagi setelah menjalani hidup sepertinya.

"Ada apa? "Lucas memandangi selina dengan ekspresi bingung. Selina yang terlihat sedang memikirkan sesuatu itu membuatnya sedikit penasaran.

" Tidak ada masalah apapun, hanya saja aku teringat sesuatu yang membuatku ingin membunuh seseorang disini. "Senyuman lebar kembali menghiasi wajah dingin selina.

"Ingin membunuh ketika melihat gaun yang terpajang di etalase? Ternyata selera lady selina cukup unik" Lucas mendekatkan tubuhnya kepada selina sambil mengangkat jari telunjuknya kearah etalase butik"apa kau ingin membunuh dengan mengenakan gaun itu? "

Selina meneruskan langkahnya untuk memasuki butik sambil meraih daun pintu masuk butik dan bebisik kecil kepada Lucas. "Ide yang tidak buruk, mendengar hal itu aku jadi menginginkannya. "

"Selamat datang yang mulia pangeran matahari kerajaan. Apakah anda ingin memesan gaun? "

Madam lesia segera membawa pangeran maxi dan selina kedalam ruang VIP butik nya.

Setelah mengeluarkan seluruh katalognya, madam lesia mulai mengukur tubuh selina.

"Tubuh lady memiliki proposional yang sangat indah, pangeran sangat beruntung. "

Seperti biasa, pujian terus terlontar dari mulut madam lesia. Selina merasa cukup percaya diri dengan tubuhnya, karena memang tubuh polosnya itu dapat membuat lelaki menggila, karena itu jugalah, di kehidupannya yang lalu, banyak bangsawan hidung belang yang menginginkan tubuhnya.

"Terima kasih" Selina membalas pujian itu dengan senyuman yang terlihat malu-malu.

'Sesuatu yang seperti ini sudah pasti! '

Didalam pikirannya, pujian itu adalah fakta yang tidak berarti. Tidak ada yang spesial dari seseorang yang mengungkapkan fakta. Bukankah ini memang wajar?

"Ini katalog model terbaru musim ini, apakah ada model yang lady inginkan? "

Selina duduk dengan santai sambil menyeruput tehnya disamping Lucas. Setelah melihat sekilas model gaun yang ada didalam katalog madam lesia, selina menutup katalog itu dengan pelan.

"Semuanya"

Madam lesia tampak begitu terkejut mendengar pernyataan selina, karena itu madam lesia kembali memastikan pendengarannya.

" Maksud lady....? Maaf lady, tampaknya saya salah dengar, bolehkah lady menunjukkan model gaun yang lady inginkan lagi kepada saya? "

Selina kembali mengucapkan perkataannya tadi.

"Semuanya, aku ingin semua gaun yang ada di katalog ini. Kirimkan semua gaun yang Anda buat ke kediaman moroel ketika Anda sudah selesai membuatnya. "

"..... "

Selina menyandarkan pundaknya ke punggung sofa dan kembali melihat madam lesia yang berdiri kaku.

" Apa madam masih belum mengerti? Apa saya perlu ulangi lagi perkataan saya? "

"Ah, ma... Maaf saya hanya sedikit terkejut. An... Anda yakin ingin membeli semuanya? "

Selina menarik nafas panjang sambil memandang bosan kearah Lucas yang duduk disebelahnya. Matanya membentuk bulan sabit dan mulutnya tersenyum manis.

Tangan indah selina menggandeng lengan Lucas sambil menyenderkan kepalanya di pundak Lucas.

" Madam, apakah anda meragukan kekayaan pangeran? "

"Ma.. Maafkan ketidak sopanan saya yang telah bertanya seperti itu lady. Saya akan segera mempersiapkan total pembayarannya."

Setelah berkata seperti itu, madam lesia segera meninggalkan ruangan VIP untuk mempersiapkan kertas pembelian gaun.

Sekarang hanya Lucas dan selina saja yang berada didalam ruangan VIP itu.

Lucas memandangi selina dengan pandangan kebingungan.

" Lady selina"

"Hm? " Selina melepaskan tangannya dari Lucas dan kembali duduk santai dengan menyenderkan kepala di sofa.

" Kau benar-benar tidak tahu malu ya... " Lucas mengelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

"Emangnya itu hal buruk? Apakah aku harus tahu malu dulu? " Untuk apa tahu malu jika akhirnya tidak akan mendapatkan apapun? "Kau tidak menyukainya? Apakah tahu malu itu penting yang mulia? "

"Tidak, melihat lady yang seperti ini membuatku berpikir bahwa tidak tahu malu juga merupakan hal yang menarik. Aku sama sekali tidak keberatan. "

"Baguslah, kedepannya aku masih akan terus tidak tahu malu lagi yang mulia. "

Wajah selina terlihat santai ketika mengatakan hal seperti itu.