Ayu sedang berbicara dengan Elfatih saat Alenia pulang. Ia tak mau berlama-lama berada di pesta orang yang sudah membuatnya terluka. Cukup ia datang, meski tak lama, yang jelas ia menghormati atas undangan pernikahan mereka.
Alenia melepas high heels-nya dan tersenyum melihat dua orang tua yang dulunya ternyata saling cinta. Ia tersenyum memeluk ibunya yang duduk bersama kekasih masa lalunya.
"Aku sudah bicara dengan Eza soal Ayu dan kau, dia mau bertemu dan setuju jika papanya menikah lagi." Elfatih menjelaskan kabar baik itu pada Alenia.
"Benarkah? Itu berita bagus!" Alenia tersenyum bahagia.
"Syukurlah kalau benar Eza mau terima ibu tiri mantan narapidana, El." Ayu merendah.
"Kamu ngomong apa sih, Yu. Eza, orang yang berpikiran terbuka. Aku yakin, dia akan suka mempunyai kakak sepertimu, Al."
"Terima kasih, Pak Elfatih mau terima keadaan kami yang tak sempurna, terutama Ibu." Alenia berterima kasih dan terharu dengan kebaikan Elfatih.