Tara merusak makan malamnya

Seperti biasa Alina menyiapkan makan malam spesial untuk Reno suaminya dia ingin merayakan kemenangan pertandingan basket

Tiba - tiba suara ponsel Alina berdering dia berhenti melakukan aktifitas memasakanya dilihat siapa yang menelponnya ternyata Adam.

"Kenapa sih dia telfon mulu" gumam Alina

"Assalamualaikum kenapa Dam?"

"Hmm kamu lagi apa sekarang?"

"Lagi masak kenapa?"

"Jutek banget sih, oh ternyata kamu bisa masak ya?"

"Bisa lah"

"Oke gini, ini kan malam minggu kita keluar jalan yuk"

"Udah deh Dam, aku lagi mau masak lagi sibuk tau"

"Hmmm kalau kamu gak mau gimana besok bawain bekal buat aku"

"Males banget, udah ah Dam, aku sibuk mau lanjut masak lagi untuk su..."

Belum selesai Alina ngomong tiba - tiba ponsel Alina kehabisan baterai, dia tidak memperdulikannya lalu melanjutkan masak memasaknya.

Adam merasa gagal mengajak Alina ngedate hari ini, tetapi ia tekad akan mendapatkan hati Alina bagaimanapun caranya.

Ting Tong...

Suara bel rumah berbunyi Alina segera membukakan pintu ternyata suaminya baru pulang. Meja sudah sangat cantik dengan taburan bunga dan lilin diatasnya tak kalah dengan restoran mahal dari pada umumnya.

Assalamualaikum" ucap Reno

"Waalaikumsalam" balas Alina mencium tangan Reno.

"Wah kamu masak apa nih? tumbeb so sweet" tanya Reno heran

Alina melingkarkan kedua tangannya ke leher Reno "Hmm mau rayain kemenangan kamu, selamat ya mas" ucap Alina mencium pipi Reno

Reno juga melingkarkan tangannya ke pinggang Alina dan mencium pucuk kepalanya dengan sayang.

"Makasih sayang"

"Yuk kita makan"

Mereka duduk menikmati makanan yang begitu lezat didepan mereka.

**********

Tara mondar - mandir mencari keberadaan Reno, tidak seperti biasanya kali ini dia tidak ada ditempat latihan begitu sangat sepi. Tanpa berpikir panjang dia mencoba menelpon Reno seperti biasa dia tidak akan menjawab panggilan Tara. Tara frustasi kemana lagi dia harus mencari Reno akhirnya tak lama kemudian ponsel Tara berbunyi ternyata itu dari mama Reno.

"Hallo tante"

"Sayang, kamu kenapa?"

"Tante Reno gak ada ditempat latihan biasa. Tante tau dimana dia?"

"Emang kamu belum tau ya, sekarang Reno sedang berada di Bali"

"Bali? ngapain dia disana tan?"

"Ada pertandingan dan kayaknya dia bakal lama tinggal disini"

"Tante, pasti Reno sama perempuan kampung itu ya?"

"Siapa lagi kalau bukan sama dia"

"Ish kenapa sih Reno sama perempuan kampung itu kenapa bukan sama aku"

"Makanya kamu buruan kesini rebut lagi Reno"

"Pasti Tante, aku pastiin Reno akan jatuh kepelukan aku. Kalau gitu aku matiin ya Tan, bye"

"Bye"

Sambungan terputus. Tara sangat kesal bagaimana tidak, Reno tidak ada di Jakarta sekarang. Tiba - tiba dia mempunyai ide yang cemerlang untuk menghancurkan rumah tangga mereka. Tara segera pergi meninggalkan tempat itu.

*********

Alina membawakan minum untuk Reno yang sedang duduk di taman belakang sambil termenung.

"Mas, suka banget sih melamun" ucap Alina duduk disebelah Reno

"Nggak kok sayang"

"Nih mas diminum airnya" Alina memberikan minuman itu.

Reno mengambil minuman dari tangan Alina dan segera meminumnya "Makasih"

Alina mengangguk lalu ia menyandarkan kepalanya di bahu Reno.

"Mas" panggilnya

"Hmm"

"Mas kapan kita kerumah mama?"tanyanya

Reno tidak menjawab pertanyaan Alina. Dia masih sakit hati dengan kelakuan mamanya.

"Mas, kamu jangan benci sama mama, mama juga orang tua kamu" ucap Alina menasehati

"Iya sayang, tapi aku belum mau bertemu dengan mama"

"Kenapa?"

"Aku masih kecewa sama mama, dengan kelakuannya"

"Mas, aku tau kamu pasti kecewa, tapi kamu jangan membencinya. Mama seperti itu pasti dia sayang sama kamu. Caranya aja yang salah"

"Iya Alina, nanti kita kesana ya"

Alina mengangguk.

"Oh iya, Dira mau traktir kita besok" ucap Reno

Alina memposisikan duduknya menjadi bersandar di bangku. "Memangnya dia di Bali?"

"Nggak"

"Terus?"

"Ya, dia ada pesan restoran buat kita berdua katanya sebagai hadiah pernikahan kita"

"Oh gitu, baik juga ya Dira"

"Kadang - kadang aja baiknya" kekeh Reno

"Memangnya kapan?"

"Besok malam, kamu bisa?"

"Besok aku ada kelas dari pagi sampai sore mas. Malamnya aku bisa kok entar aku langsung susul ke restoran"

"Besok aku jemput ya?"

"Nggak usah mas, aku bisa sendiri naik taksi"

"Yakin?"

"Yakin mas"

"Oke kalau itu mau kamu tapi kalau ada apa - apa cepat hubungi aku ya"

"Iya mas"

*********

Mata kuliah Alina telah usai ia segera pergi menuju salon terlebih dahulu, sebelum pergi Reno berpesan agar ia berdandan dulu supaya terlihat lebih cantik dan Reno sudah memesan atas namanya.

Alina masuk kedalam salon itu dan disapa oleh karyawan salon yang terlihat kemayu.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" ucap pelayan itu

"Saya ingin melakukan riasan"

"Atas nama siapa ya pesanannya?" tanyanya lagi

"Atas nama Reno Abaskara" ucap Alina

"Oh ini dia yang kita tunggu - tunggu dari tadi silahkan mbak masuk kedalam" ucap pelayan itu mempersilahkan Alina masuk kedalam ruangan yang telah disediakan

Alina masuk kedalan ruangan tersebut dan mulai lah pelayan tersebut merias Alina dengan cantik ditambah dengan hiasan kuku bertambah cantik penampilannya. Setelah selesai Alina berpamitan dan memesan taksi menuju kerestoran.

*******

Reno baru saja tiba, dia menuju recepsionis dan bertanya dimana meja yang sudah ia pesan. Pelayan tersebut menunjukan Reno dimana ia akan duduk. Reno menunggu Alina belum juga datang, dia sedari tadi melihat jam di pergelangan tangannya.

"Hay baby" ucap Tara yang tiba - tiba saja muncul begitu saja

Reno sontak kaget dengan kedatangan Tara disini. Bagaimana ia bisa tau keberadaannya.

Tara duduk begitu saja tanpa muka cueknya.

"Ngapain kamu disini? tanya Reno

"Ya ketemu kamu lah, gak ada yang salah ketemu sama pacar bukan?"

Reno mendesah kuat dia tidak habis fikir kenapa perempuan ini datang di hadapannya.

"Lebih baik kamu pergi!" usir Reno

"No, kamu gak bisa ngusir aku. Aku mau makan baby" manja Tara

"Pergi sekarang! aku disini ingin makan sama Alina bukan sama kamu!" geram Reno

"Baby, kenapa sih kamu marah terus, aku disini mau ketemu kamu. Aku kangen tau"

Kesabaran Reno sudah habis ia berdiri dari kursinya dan segera menarik Tara dari duduknya tetapi ia tidak mau bergerak sama sekali.

"Please Tar" mohon Reno

"Aku gak mau my baby"

Reno menyerah dia kewalahan mengusir Tara dari sini, tak lama kemudian ponsel Reno berdering dia melihat itu panggilan dari istrinya tetapi Reno tidak menjawabnya.

"Kenapa gak dijawab?" tanya Tara

"Ok kita pergi dari sini" Reno dengan paksa menarik lengan Tara keluar dari restoran tersebut.

Sesampainya di parkiran Reno melepaskan tangan Tara dengan kasar

"Tara! bisa nggak kamu gak ganggu kehidupan aku!" teriak Reno

"Nggak bisa!" ucap Tara

"Mau kamu apa sih sekarang?"

"Aku? aku mau kita jalan - jalan baby"

"Aku gak bisa Tara"

"Kalau kamu gak mau aku bakal telpon kakek kalau kita sedang berdua disini" ancam Tara

Reno mengacak rambutnya dengan sangat frustasi. Berani - beraninya Tara mengancamnya?

"Oke kita pergi sekarang" ucap Reno mengalah

Akhirnya Tara dan Reno pergi dari restoran itu.