Chapter 93

🍁🍁🍁

Saat itu Kirana dan angle sedang tertawa gembira sambil mengganggu kay yang sedang sibuk memasang foto pernikahan nya dengan angle dirumah.

"Abis ini loe ambil barang barang kk angle pulang...jangan sampe gue liat kamar loe kayak kamar duda lagi...SURAM!"hardik Kirana.

"Anjir..loe bisa diem gak sih Dugong...gue palu juga kepala loe ntar!"dumel Kay sambil memukul palu kearah paku yang ia tancap kan Kedinding.

"Hahahah..udah Ra,jangan digangguin..kasian Abang kamu,ntar dia salah palu lagi..."sahut angle .

"Biarin...habisnya gue heran kk...dulu gimana ceritanya sih kk bisa mau nikah sama si bangke ini!"seru Kirana semakin membuat kay kesal.

"Kirana!!!!"Pekik kay yang malah dihadiahi tawa oleh kedua wanita itu.

Hahahaha...

Dilain sisi, Revan dan Afian yang belum pulang.

Hanya memilih duduk disofa ruang tamu sambil sesekali melirik kearah mereka bertiga.

"Gue mau ngomong sesuatu sama loe..."ucap revan memecah kecanggungan.

Afian melirik kearah Revan dan berusaha menyembunyikan emosi nya yang meluap saat melihat dirinya.

"Apa!"ketus afian.

"Gak disini...kita bicara ditaman belakang rumah Kirana..."Sahut Revan dan segera beranjak keluar rumah Kirana .

Ckkkkk...

Afian berdecak kesal karena tidak suka berurusan dengan Revan,tapi ia juga penasaran hal apa yang ingin dibicarakan pemuda tersebut padanya.

Ia pun ikut beranjak pergi menyusul Revan,hal itu tak luput dari pandangan tajam Kirana yang merasa bingung melihat mereka berdua pergi keluar bersama sama.

***

Afian mendekati Revan yang berdiri membelakangi nya sambil bersidekap dada.

"Mau ngomong apaan loe!"ketus afian.

Revan berbalik dan menatap datar Afian yang sedang menatap nya tajam.

"Gue cuma minta sama loe ,buat jangan ribut lagi sama gue didepan Kirana...karena gue gak mau kesehatan nya terganggu..."ucap revan dingin.

"Bangsat!!!,loe pikir gue mau ribut sama loe...denger ya,gue ribut sama loe... karena gue gak mau Kirana dekat dekat sama orang kayak loe!!!"pekik afian sambil menunjuk nunjuk kearah Revan.

"Kenapa sih...loe sampe segitu gak percaya nya sama gue..."ucap revan datar.

"Karena gue tau kayak apa loe,dan gue gak mau sesuatu yang buat Kirana sakit malah deketin dia!"tegas afian.

Revan menghela napas berat dan menatap serius afian.

"Dari awal gue udah bilang kan sama loe...kalau gue deketin Kirana,cuma buat memperbaiki kesalahan gue dimasa lalu..gue mau ntar kalau dia udah inget semuanya...yang dia ingat cuma kenangan manis doang.."jelas Revan.

"Baru sadar loe...kalau loe cuma kasih kenangan pahit doang buat dia...dan ada hak apa loe...tiba tiba loe berubah jadi care ke dia saat dia amnesia!, sebenarnya loe mau memperbaiki kesalahan..atau mau manfaatin amnesia dia buat nyakitin dia ulang!"hardik Afian.

Deg...

Revan terdiam mendengar perkataan afian barusan,ia juga sempat berfikir mengapa dirinya mendadak ingin membuat gadis itu bahagia.

Padahal ia tau jelas bahwa Kirana telah melupakan semua kenangan pahit yang dulu ia berikan padanya.

Tapi sekarang ia malah masuk lagi kedalam kehidupan Kirana,bahkan bertekad untuk selalu menjaga gadis itu.

Revan tidak tau,apakah yang ia lakukan hanya untuk menebus kesalahannya dimasa lalu,atau malah mulai JATUH CINTA pada Kirana setalah memahami gadis itu lebih mendalam.

"Kenapa loe diem...loe gak bisa jawab kan,udahlah Van...loe gak usah sok sok perduli sama Kirana...karena gue aja udah cukup buat jagain dia..loe gak dibutuhkan dalam kehidupan dia!"pekik afian dan segera pergi meninggalkan revan yang masih mematung.

Revan membenarkan ucapan Afian,karena bagaimanapun Kirana percaya padanya karena amnesia,jika ia ingat kembali semuanya.

Kirana akan membenci dan menjauhinya seperti dulu,karena hakikat nya hanya afian lah yang pantas menjaga dan memastikan kebahagiaan Kirana.

"Loe memang bener Fian,gue gak dibutuhkan dalam kehidupan Kirana...tapi apa salahnya gue coba buat dia bahagia,karena gue gak mau terus terusan merasa bersalah udah pernah nyakitin dia kayak Ronal...!"lirih Revan dan ikut pergi ,kembali kedalam rumah Kirana.

🍁🍁🍁