Pernikahan Sederhana Ala Ilyas bagian 2

Saat ini tentunya adalah saat yang sangat ditunggu-tunggu bagi seorang Ilyas Karena sebentar lagi, Ilyas akan segera berganti status setelah mengucapkan ijab-kabul dan para saksi mengatakan 'sah' penantian Ilyas selama terbayar karena akhirnya bisa hidup bersama kembali dengan Hajar tentunya pada masa saat ini materi bukanlah permasalahan besar bagi seorang Ilyas.

"Iya pak penghulu saya sudah siap." ucap Ilyas dengan penuh keyakinan.

Kemudian pak penghulu dan juga Ilyas berjabat tangan karena memang yang menjadi wali hakim dari Jakarta adalah pak penghulu tersebut.

"Saya nikahkan Ilyas Ayubian Mudin bin Ilyasah Mahesa dengan Hajar Puspasari binti almarhum Hasibuan Ahmad yang wali hakim saya sendiri, dengan dengan Maskawin satu set perhiasan emas dan berlian berserta dengan sebuah villa dan mobil Lamborghini keluaran terbaru dibayar tunai." ucap pak pak penghulu dengan lantangnya.

"Saya terima nikahnya Hajar Puspasari binti almarhum Hasibuan Ahmad dengan maskawin tersebut." ucap Azmir dengan tenang dan tegas.

"Bagaimana para saksi?" tanya pak penghulu pada para saksi yang menghadiri ijab-kabul dari pada pernikahannya Ilyas dan jiga Hajar.

"Sah, sah, sah." ucap para saksi dengan lantang.

"Alhamdulillah saat ini kalian sah menjadi pasangan suami istri.." Diakhiri dengan pembacaan doa oleh apk penghulu.

"Silahkan kedua mempelai menandatangani buku nikah dan setelah itu pengantin perempuan mencium tangan suaminya sebagai tanda bakti seorang istri pada suami." ucap Pak penghulu.

Sebenarnya Hajar merasa sedikit gugup saat ini karena memang status dari mereka telah berubah saat ini menjadi pasangan suami istri, tentunya banyak sekali awak media yang menyorot mereka karena memang Ilyas termasuk seseorang yang berpengaruh dalam dunia bisnis dan selalu di puja karena ketampanannya.

Tentunya seorang milyarder yang tampan saat ini harus melakukan konfirmasi kepada pengemar nya, Karena saat ini Ilyas telah menikah dengan Hajar. Untung saja Hajar sudah terbiasa bernyanyi diatas panggung sehingga walaupun Hajar sedikit gugup tapi hajar tidak demam panggung saat ini.

"Jadi kamu benar-benar suamiku miliarder ?" tanya Hajar sambil berbisik pada Ilyas.

Hajar menanyakan keraguannya itu sebenarnya karena tidak yakin dengan maskawin yang diberikan oleh Ilyas padatnya itu benar-benar nyata atau hanya hanya hayalansaja.

"Bukan miliarder istriku, tapi milyarder. Iya Suamimu adalah seorang milyarder Tampa yang mempunyai banyak pengemar." ucap Ilyas sambil tersenyum manis pada istrinya.

Saatnya ini memang Ilyas dan juga Hajar sedang duduk di pelaminan bersama, tentu nya setelah sebelumnya melaksanakan acara ijab kabul yang dilakukan dengan lancar tampa hambatan.

Walaupun memang banyak sekali kamera yang memotret momen pernikahan mereka, tentu saja itu semuanya adalah hanya beberapa fotografer profesional yang di sewa Oleh Ilyas bukan dari media langsung. Tentunya Ilyas tidak ingin ada gosip miring tentang pernikahan nya dan Hajar.

"Selamat Mama Ratu dan Papa Raja akhirnya telah menikah dan membuat Yakub memiliki orang tua yang lengkap." ucap Yakub dengan senang.

"Iya nak, terimakasih pangeran kecil Papa dan Mama...." ucap Ilyas sambil tersenyum manis dan mengendong putra nya Yakub dengan sebeleh tangan.

Yakub tentu saja sangat senang karena Paman yang sangat baik hati, saat ini sedang mengendong dan bukan hanya itu Ilyas saat ini benar-benar menjadi Papa Yakub karena telah menikah dengan Aina.

"Kakak Yakub kan udah gede... kok masih digendong?" tanya Hamsah dengan polos nya.

"Papa turunkan aku, apa yang dikatakan Hamsah benar aku sudah besar...," ucap Yakub yang terlihat sangat mengemas dengan wajah bulatnya.

"Baiklah pangeran kecil Papa sudah yang sudah besar, tidak ingin terlihat kekanak-kanakan dihadapan Hamsah." ucap Ilyas mengoda anaknya tersebut.

"Ayo kak, kita bermain bersama teman-teman yang lain kakak, jangan ganggu Papa dan Mama yang sedang menjadi Ratu dan Raja seharian ini." ucap Hamsah sambil menarik tangan Yakub.

"Hamsah cantik tau dari mana nak?" tanya Hajar sambil berjongkok, bertanya pada Hamsah karena penasaran.

"Tadi banyak orang yang mengatakan bahwa Papa dan Mama adalah Raja dan Ratu dongeng versi dunia nyata dalam satu hari ini, jadi Hamsah pikir tentu saja Raja dan Ratu Akan sangat sibuk mengurus kerajaan Mama...." ucap Hamsah kecil dengan polosnya.

"Iya nak apa yang kamu katakan itu benar, kami memang sangat sibuk saat ini." ucap Ilyas dengan jail.

Padahal Mereka berdua hanya akan menyalami tamu undangan yang datang, dan tentunya tidak ada tugas kerajaan seperti yang dimaksud oleh Hamsah, tapi yang dimaksudkan mungkin adalah tugas dan kewajiban Suami istri. Tentunya Ilyas sangatlah tidak sabar menanti waktu malam, dan tentunya karena kedua bocah kecil tersebut mengangap mereka sibuk makan Ilyas yakin bahwa tidak akan ada yang menggangu kegiatan Ilyas dan Hajar nanti.

"Kakak apa yang kamu katakan, kita mempunyai banyak waktu untuk anak-anak." ucap Hajar.

Tentunya pemikiran Hajar yang walaupun sudah merawat satu orang anak, tapi sebenarnya Hajar masih saja kekanak-kanakan. Hajar tentu nya tidak paham dengan cara pikir dari Ilyas yang memang berfikir orang dewasa.

"Anak-anak sedang asik bermain Sayang, kita akan beristirahat nanti karena memang tamu undangan kita ini sekitar 5 ribu orang saja." ucap Ilyas dengan Entang.

"Pantas saja dari tadi antrian tamu undangan sangatlah banyak, ternyata pernikahan sederhana dari Suamiku Miliarder Tampan Kampung Seberang ini mengundang 5 ribu tamu. Bagaimana jika acaranya tidak sederhana aku tidak bisa membayangkan berapa lama kita akan duduk dan berdiri mengalami tamu." ucap Hajar yang mulai merasa lelah.

Sedangkan Ilyas hanya bisa tersenyum manis melihat reaksi dari Istrinya tersebut, tapi emang benar apa yang dikatakan oleh Hajar. Tentunya mungkin jika acara Ilyas ini tamunya tidak dipilih maka pasti memerlukan waktu tujuh hari tujuh malam hanya untuk menyelesaikan tamu undangan yang ingin mengucapkan selamat atau mendoakan mereka.

"Aku tidak akan membiarkan kamu terlalu lebah Istri ku, setelah ini kita bisa istirahat jika kamu benar-benar merasa sangat lelah." ucap Ilyas yang melihat wajah lelah Istrinya tersebut.

Tentunya saja Hajar merasa sangat lelah saat ini karena hari sudah menjelang siang dan tentunya Banyak nya tamu undangan yang datang membuatnya merasa sedikit pusing karena memang tamu undangan yang sangat ramai dan tidak adanya hentinya untuk mengucapkan selamat ataupun memberikan hadiah pada mereka.

Kebanyakan tanya adalah rekan bisnis Ilyas dan juga beberapa karyawan Ilyas, Karena memang Ilyas yang baik hati mengundang semua pekerjaan untuk menghadiri pernikahan mereka.

Walaupun sangat ramai tetapi suasana disini sangat terkontrol karena banyak bodyguard yang ditugaskan untuk mengatur dan menjaga para tamu undangan untuk lebih teratur. dan tentunya ada juga beberapa Bodyguard khusus yang di tugaskan untuk menjaga keamanan dari Ilyas dan Hajar, begitu juga dengan bodyguard khusus yang juga di tugaskan untuk menjaga Yakub serta anak-anak panti lainnya yang juga di undang oleh Ilyas di istana besarnya.

"Rumah yang besar dan glamor ini milik mu juga Suami ku?" tanya Hajar yang merasa penasaran dari tadi sebenarnya tapi merasa ragu untuk bertanya.

"Tidak rumah sederhana ini milik kita saat ini karena kamu adalah istriku dan ibu dari anak-anakku." ucap Ilyas dan sontak saja apa yang dikatakan oleh Ilyas tersebut membuat wajah Hajar memerah karena malu.